Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PERES KEMBALI KRITIK KEPUTUSAN NETANYAHU

Rendi Setiawan - Jumat, 28 November 2014 - 15:49 WIB

Jumat, 28 November 2014 - 15:49 WIB

592 Views

Simon Peres
Mantan Presiden Israel, Shimon Peres kembali mengkritik keputusan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (Foto: Reuters)
Mantan Presiden Israel, <a href=

Shimon Peres kembali mengkritik keputusan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (Foto: Reuters)" width="366" height="205" /> Mantan Presiden Israel, Shimon Peres kembali mengkritik keputusan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (Foto: Reuters)

Al-Quds, 5 Safar 1436/28 November 2014 (MINA) – Mantan Presiden Israel, Shimon Peres kembali mengkritik keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengambil keputusan kontroversial akan menjadikan Israel sebagai Negara Yahudi. Al-Arabiya melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (28/11).

Dia beralasan, Israel adalah negara bagi keturunan Yahudi. “Israel adalah Yahudi, negara bagi orang-orang Yahudi dengan hak yang sama bagi semua warga negara,” kata Netanyahu.

Pada upacara bersama Netanyahu pada Kamis (27/11) kemarin, Shimon Peres mengatakan, undang-undang itu dibuat untuk kepentingan politik dan akan merugikan citra negara serta mengikis prinsip-prinsip demokrasi Israel.

Netanyahu berusaha untuk mengabadikan Rancangan Undang-Undang (RUU) negara Yahudi di tingkat konstitusi. Namun Peres mengatakan, kalimat itu akan mengganggu keseimbangan perdamaian dua negara, merusak karakter demokratis dan merugikan hak-hak warga negara Arab.

Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza

Presiden yang pensiun awal tahun ini, bersama dengan penggantinya, Reuven Rivlin menolak keputusan Netanyahu tersebut.

Sebelumnya, Peres telah beberapa kali mengkritik keputusan Netanyahu dan menyebutnya sebagai orang yang gagal melakukan perdamaian di Timur-Tengah.

“Ini memalukan, satu-satunya inisiatif perdamaian adalah berdamai dengan dunia Arab, itulah inisiatif perdamaian Israel,” kata Peres mempertanyakan.

Pada Ahad (23/11) lalu, Menteri Kehakiman Tzipi Livni siap untuk dipecat karena telah menentang RUU Negara Yahudi yang kontroversial yang diajukan oleh PM Benyamin Netanyahu.

Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara

“Saya tidak akan mengulurkan tangan menyetujui RUU ini dan saya tidak akan memberikan suara untuk itu,” kata Livni kepada Channel 2 News.

RUU itu nantinya akan memberikan  kewenangan kepada pemerintah untuk melucuti semua hak dari setiap warga Arab yang tinggal di wilayah Israel. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Brigade Al-Qassam Bebaskan tiga sandera Israel di Gaza (foto: Anadolu Agency)
Palestina
Amerika
Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia