Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan Youm Al-Istihlal Tegaskan Seruan Akhiri Penjajahan di Kashmir

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - Selasa, 5 Agustus 2025 - 22:31 WIB

Selasa, 5 Agustus 2025 - 22:31 WIB

17 Views

Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (UI) Prof Yon Machmudi pada peringatan Kashmir Youm Al-Istihlal (Hari Penjajahan) di Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta, Selasa (5/8/2025).(Foto: Sidiq/MINA)

Jakarta, MINA – Acara Kashmir Youm Al-Istihlal (Hari Penjajahan) yang diperingati pada Selasa (5/8) oleh Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta menjadi momentum penting untuk menyerukan penghentian penderitaan dan diskriminasi terhadap rakyat Kashmir yang masih berada di bawah penjajahan India.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah tokoh dan pemuda Islam menyampaikan pesan-pesan kuat tentang pentingnya membela hak-hak rakyat Kashmir sebagai bagian dari perjuangan kemanusiaan.

Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (UI) Prof Yon Machmudi menegaskan bahwa Kashmir harus tetap menjadi perhatian umat Islam sedunia, karena apa yang terjadi di sana merupakan bentuk nyata penjajahan terhadap manusia.

Kashmir harus terus menjadi perhatian kita bersama. Penindasan dan penjajahan terhadap manusia harus dihentikan, tidak ada tempat bagi kezaliman di bumi ini,” tegas Yon dalam keterangannya.

Baca Juga: Jalan Gatot Subroto dan Toll Dalam Kota Ditutup Imbas Aksi Massa di Depan DPR

Sementara itu, Presiden Pemuda OKI (OIC Youth), Astrid Nadya Rizqita yang menyampaikan solidaritas penuh dari para pemuda Islam yang tergabung dalam anggotanya.

“Saya dan segenap pemuda Islam yang tergabung dalam anggota OIC berdiri bersama rakyat Kashmir. Kami menyerukan diakhirinya penderitaan dan diskriminasi terhadap mereka,” ujar Astrid.

Astrid menambahkan, pemuda Islam memiliki tanggung jawab moral untuk mengambil bagian dalam perjuangan membela keadilan global, termasuk membela hak-hak rakyat Kashmir yang terus mengalami tekanan dan penindasan.

Youm Al-Istihlal diperingati setiap 5 Agustus, bertepatan dengan pencabutan status otonomi wilayah Jammu dan Kashmir oleh pemerintah India pada 2019, yang kemudian diikuti dengan gelombang protes, pengetatan militer, serta pembatasan sipil dan politik di kawasan tersebut.

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Latihan Militer Terbesar Sepanjang Sejarah  

Hingga kini, Kashmir dikenal sebagai salah satu wilayah paling termiliterisasi di dunia. Sejumlah laporan dari organisasi hak asasi manusia mengungkapkan berbagai pelanggaran yang terus terjadi di sana.

Para tokoh muda Islam melalui peringatan ini menyerukan kepada dunia internasional untuk tidak tinggal diam, serta mendesak penghentian penjajahan dan pembelaan terhadap hak-hak rakyat Kashmir.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: NCFS 2025 Resmi Dibuka di ITB, Bahas Fondasi Sepak Bola Indonesia Menuju Piala Dunia

Rekomendasi untuk Anda