Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjuangan Muslim New Jersey Miliki Masjid Akhirnya Disetujui

Syauqi S - Rabu, 14 Maret 2018 - 14:43 WIB

Rabu, 14 Maret 2018 - 14:43 WIB

149 Views ㅤ

Al Jazeera

Al Jazeera

Bayonne, AS, MINA – Otoritas di Amerika Serikat (AS) akhirnya memberikan persetujuan untuk pembangunan sebuah masjid di Negara Bagian New Jersey, Al Jazeera melaporkan.

Putusan itu mengakhiri cerita yang dimulai tahun lalu ketika pemerintah lokal menolak upaya dan gugatan hukum sekelompok Muslim.

Persetujuan Senin (12/3) malam itu terjadi setelah usaha dua tahun untuk mengubah gudang kosong menjadi masjid dan pusat komunitas Islam di Bayonne, sebuah kota kelas pekerja di seberang pelabuhan dari New York City.

Upaya dan perjuangan untuk mendapatkan izin membangun masjid tersebut disambut dengan serangan jahat terhadap agama Islam dan kemudian secara tidak adil ditolak oleh dewan zonasi kota.

Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din

“Kami sangat senang menerima persetujuan dengan suara bulat dari dewan zonasi dan berharap dapat menyambut penduduk Bayonne dari semua agama ke masjid pertama di kota ini,” kata Adeel Mangi, seorang pengacara untuk kelompok Muslim itu, kepada The Jersey Journal.

Serangan terhadap usaha membangun masjid termasuk selebaran yang menyerukan pemboikotan usaha milik Muslim dengan mengacu pada serangan 11 September, dan grafiti anti-Muslim di dinding gereja yang disewa komunitas Muslim untuk keperluan shalat.

Tanda dan isyarat bertuliskan “Save Bayonne” dan “Stop the Mosque” dipajang di sekitar kota.

Pada satu sidang dewan zonasi, salah seorang peserta berargumen masjid tersebut harus ditolak karena akan membuat orang menjadi “radikal” dan membunuh yang lain.

Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok

Sebelum dewan zonasi dengan suara bulat menyetujui masjid tersebut pada Senin, para penentang kembali menyerukan penolakan mereka.

“Saya tidak percaya kota kita harus tunduk pada ancaman tuntutan hukum,” kata Joseph Basile, seorang pastor setempat.

Pejabat kota mencatat proses hukum yang panjang bisa menghabiskan kas kota jutaan dolar. (T/R11/RI-1)

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Eropa
Amerika
Palestina
Amerika