Baghdad, MINA – Perlawanan Islam di Irak melancarkan serangan pesawat tak berawak (drone) terhadap sasaran strategis Israel sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap pangkalan militer tempat kelompok Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) dikerahkan.
Dalam sebuah pernyataan di saluran Telegramnya, Perlawanan Islam Irak melakukan operasi terhadap pelabuhan Eilat Israel pada hari Sabtu pagi (20/4), tetapi tidak merinci dampak kerusakan yang ditimbulkan.
Kelompok tersebut juga menyatakan, serangan itu merupakan respons terhadap pelanggaran kedaulatan Irak, agresi terhadap PMF, dukungan kepada Gaza melawan pembantaian dan genosida Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Sebelumnya, direktur kantor berita Al Mayadeen di Baghdad membenarkan satu orang tewas dan delapan lainnya terluka akibat agresi yang menargetkan Pangkalan Kalsu di Musayib, selatan Ibu Kota.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Dia mengungkapkan, agresi tersebut menargetkan pintu masuk utama pangkalan dan kantor milik PMF. Lanjutnya, kemungkinan besar serangan tersebut dilakukan dengan drone.
Wilayah udara Irak tetap sibuk dengan lalu lintas udara AS seperti biasanya, sebagaimana dikonfirmasi oleh Direktur Al Mayadeen di Baghdad, yang melaporkan pergerakan pesawat pengisian bahan bakar AS yang dipantau di wilayah udara Irak.
Selain itu, pesawat Departemen Luar Negeri AS lainnya terlacak bergerak dari Baghdad menuju ibu kota Lebanon, Beirut setelah agresi tersebut, menurut laporan yang sedang berlangsung.
Sebaliknya, Pasukan Mobilisasi Populer di Irak memverifikasi bahwa ledakan terjadi di markas besarnya di pangkalan militer Kalsu. (T/RI-1/R2)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj News Agency (MINA)