Jakarta, MINA – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengeluarkan pernyataan sikap atas gugurnya As-Syahid Ismail Haniya, bahwa beliau adalah seorang pahlawan, bukanlah teroris.
“Ismail Haniya bukan teroris seperti yang distigmakan kepadanya. Justru beliau adalah korban kejahatan terorisme yang brutal,” demikian bunyi pernyataan yang ditandatangani Imaam Yakhsyallah Mansur, Kamis (1/8).
Selama konflik sejak 7 Oktober 2023 silam, para pejuang Palestina dan dari faksi lainnya menunjukkan budi pekerti yang mulia dengan memperlakukan warga Israel maupun warga negara lainnya dengan perlakuan istimewa, dihargai, disantuni dan dilindungi.
Hal itu jauh berlawanan dengan apa yang dilakukan oleh tantara Zionis IDF yang tanpa belas kasihan menyiksa dan membantai warga Palestina sampai jumlah korban jiwa lebih dari 40 ribu orang. Maka, dunia bisa mengetahui, siapa teroris sebenarnya.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Dalam pernyataan itu, Imaam Yakhsyallah menyeru semua elemen perjuangan pembebasan dan kemerdekaan Palestina untuk bersatu merealisasikan secara konkrit rekonsiliasi yang sudah dibangun.
Ia juga mengajak kepada seluruh kekuatan Muslimin dunia untuk merapatkan barisan dalam Jama’ah dengan satu kepempimpinan untuk penyegaraan pembebasan Masjidil Aqsa.
Majelis Keamanan PBB diharapkan segera bertindak membentuk dan mengirimkan pasukan PBB ke daerah konflik di Palestina guna menghentikan genosida oleh Zionis Israel terhadap Palestina dan mengusir zionis Israel dari tanah Palestina yang diduduki secara ilegal. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama