Al-Quds, MINA – Sedikitnya 30 tahanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel dibebaskan pada Selasa (28/11) malam.
Pembebasan itu terjadi di tengah perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan gerakan pejuang Palestina Hamas.
Puluhan tahanan Palestina dikeluarkan dari penjara Israel setelah Hamas membebaskan 12 sandera, termasuk dua warga Thailand, dilansir dari situs berita Shafaq.com, Rabu (29/11).
Sebuah bus yang membawa para tahanan Palestina telah meninggalkan Penjara Ofer di dekat Ramallah, mengangkut mereka ke rumah masing-masing di Tepi Barat.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Selain pengumuman pembebasan tahanan, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengonfirmasi kedatangan 12 sandera baru di hari kelima gencatan senjata.
Dalam pernyataan di media sosial X, kantor PM Israel menyatakan: “Pemerintah Israel menerima 12 orang yang diculik, sepuluh warga negara kami dan dua warga negara Thailand, yang kembali hari Selasa ini ke Israel.”
Pembebasan tahanan dan pertukaran sandera ini merupakan bagian dari gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar, yang awalnya akan berakhir pada Senin malam. Namun gencatan senjata diperpanjang dua hari lagi, dan tidak menutup kemungkinan diperpanjang lagi.
Gencatan senjata tersebut mencakup jeda pertempuran, pertukaran tahanan dan sandera, serta peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Meski ada gencatan senjata sementara, Israel telah menegaskan niatnya untuk melanjutkan pertempuran dengan Hamas setelah perjanjian selesai. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam