Kabul, 14 Shafar 1435H/7 Desember 2014M (MINA) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Chuck Hagel, mengatakan, AS akan mempertahankan 10.000 orang tentaranya di Afghanistan tahun 2015 mendatang, sesuai kesepakatan kedua negara.
Hagel, menyataan hal ini setelah pertemuan mendadak dengan Presiden Afghanistan, Muhammad Ashraf Ghani di Kabul, Sabtu petang.
“Ini akan berarti penarikan mundur secara total tertunda hingga tentara AS tetap berada di Afghanistan sampai akhir tahun 2015,” katanya dalam konferensi pers bersama dengan Ghani.
Amerika Serikat mengirim pasukan ke Afghanistan dalam pasukan gabungan NATO. Penekanan pada misi tempur mulai pada 1 Januari 2015 nanti akan lebih ditekankan pada misi melatih dan sebagai panasehat militer Afghanistan dalam perang melawan militan Taliban yang tak kunjung dapat dikalahkan AS dan mitra-mitranya.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Amerika Serikat adalah penyedia tebesar jumlah tentara untuk misi Afghanistan ini.
Hagel berdalih bersilatlidah bahwa tetap dipertahankannya pasukan NATO dengan mayoritas tentara AS bukan karena meningkatnya tingkat kekerasan di ibukota Afghanistan dan provinsi lainnya. Padahal dalam kenyatannya fihaknya tetap kelabakan menghadapi Taliban.
Dia juga berusaha menyelamatkan muka Presien Obama dengan menepis anggapan bahwa menunda penarikan tentara AS, bertentangan dengan komitmen Presiden Barak Obama sebelumnya, yang menjanjikan penarikan segera tentara AS dari Afganistan .
““Presiden telah memberikan wewenang pada komand0 militer AS untuk bertindak dengan fleksibilitas untuk mengelola setiap masalah yang dihadapi, yang mungkin kami alami selama beberapa bulan ke depan,” jelasnya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Tentang kerjasama di sektor sipil dengan Pemerintah Afghanistan, Hagel menyebutkan AS memberikan bantuan sekitar AS $ 8 miliar dalam tiga tahun terakhir ini yaitu selama ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS.
Hagel yang adalah veteran Perang Vietnam mengatakan, Taliban akan melakukan segala yang mereka bisa untuk mengganggu Pemerintah Afghanistan yang baru.
“Saya memiliki keyakinan dalam pasukan keamanan Afghanistan bahwa mereka akan terus memenuhi tantangan ini,” tambahnya.
Hagel sendiri sudah mengajukan pengunduran diri sebagai Menteri Pertahanan kepada Presiden Obama, dikabarkan karena banyak ketidakcocokan dan kegagalan AS dalam misi-misi milter AS di luar negeri mulai dari melawan Taliban di Afganistan sampai melawan ISIS di Timur Tengah saat ini.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Di fihak Afghanistan, Presiden Ghani mengatakan, untuk suksesnya operasi-0perasi militer mendatang, ia juga secara pribadi akan melakukan fit and proper test sebelum menunjuk pejabat-pejabat tinggi militer.
Ia juga mengatakan akan mengambil langkah-langkah yang memastikan adanya transparansi dalam pemerintahannya, di tengah-tengah tudingan korupsi dan salah urus pada pemerintah sebelumnya. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai