Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya memberikan kesaksian kepada polisi terkait kasus korupsi besar-besaran seputar pembelian kapal selam dan kapal angkatan laut buatan Jerman.
Para penyidik mempertanyakan Perdana Menteri di kediaman resminya di Yerusalem pada Selasa (12/6) selama lima jam untuk kasus yang disebut Case 3000.
Saat ini Netanyahu tidak berstatus sebagai tersangka, demikian Times of Israel melaporkan.
Kasus 3000 melibatkan kecurigaan bahwa pejabat negara dibayar suap untuk mempengaruhi keputusan membeli empat kapal patroli dan tiga kapal selam jenis Dolphin senilai total 2 miliar euro, meskipun bertentangan dengan kesepakatan dari Kementerian Pertahanan.
Baca Juga: 500 Lebih Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa dengan Perlindungan Ketat
Seorang juru bicara untuk keluarga Netanyahu mengatakan, Perdana Menteri “merinci semua pertimbangan profesional yang memandu pengambilan keputusannya dalam masalah kapal selam dan kapal angkatan laut, serta kepentingan mereka terhadap keamanan negara.”
“Perdana Menteri menyambut baik kesempatan untuk mengklarifikasi gambaran lengkap dan akhirnya mengakhiri klaim palsu yang telah dilakukan terhadapnya oleh politisi dan lainnya,” kata juru bicara itu.
Sejumlah orang kepercayaan dekat Netanyahu telah ditangkap dalam kasus ini. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Israel Akui Hamas Masih Pertahankan Kekuatan Rudalnya
Mi’raj News Agency (MINA)