Di jantung Gaza, stroberi yang biasanya ditanam secara konvensional di tanah, kini dibudidayakan dengan cara yang unik, yakni dari atas tanah, menggantung ke bawah.
Para petani kini memperkenalkan metode baru budidaya stroberi yang dikenal dengan pertanian vertikal (vertical farming), yang menawarkan berbagai manfaat bagi petani setempat.
Meskipun ruang dan sumber daya terbatas, pertanian vertikal memungkinkan petani mengoptimalkan hasil panen sambil melestarikan sumber daya berharga, seperti air dan areal.
Dengan menggunakan metode ini, tanaman stroberi digantung di atas tanah. Gaya budidaya hemat ruang ini telah mengubah industri pertanian dengan menyediakan cara yang lebih efisien untuk menghasilkan stroberi berkualitas tinggi, yang menggunakan pasir buatan sebagai pengganti tanah. Pasir telah terbukti menjadi alternatif bebas masalah, menghasilkan produk unggulan yang tersedia sepanjang tahun.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Walaa Abed Almen’m adalah seorang insinyur pertanian ulung yang memiliki dan mengoperasikan pertaniannya sendiri. Sebagai bagian dari perannya, Walaa mengawasi kerja tim petani perempuan, yang semuanya bekerja dengan Walaa berkat Program Penciptaan Pekerjaan (JCP) UNRWA.
Dalam perbincangan dengan Walaa, dia menceritakan perjalanannya yang menginspirasi. Dia menceritakan bagaimana karirnya dimulai bersama UNRWA setelah lulus dari Gaza Training College. Melalui JCP, Walaa ditawari kesempatan kerja jangka pendek di perkebunan stroberi yang dioperasikan UNRWA. Di sana, ia mendapatkan ilmu dan pengalaman berharga dalam budidaya dan pemasaran stroberi.
Terinspirasi oleh pengetahuannya yang berkembang dan dorongan kewirausahaannya, Walaa membuat keputusan berani untuk membangun pertaniannya sendiri. Sejak saat itu, dia terus meningkatkan keterampilannya dan memasukkan metode budidaya mutakhir, menghasilkan pertanian menakjubkan yang dia miliki saat ini.
Peluang yang diberikan seringkali merupakan satu-satunya sumber pendapatan bagi banyak perempuan ini. Pertanian ini meningkatkan kesejahteraan finansial dan sosial para wanita ini. Banyak dari mereka sekarang mampu menyediakan kebutuhan seperti obat-obatan, pakaian, dan perabot untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Dampak kemanusiaan dari proyek-proyek ini tidak dapat dilebih-lebihkan, dan sangat penting bagi setiap orang untuk mendukung dan mendanai inisiatif ini. Perempuan-perempuan ini layak diapresiasi karena kekuatan dan ketangguhannya, dan tugas kita adalah membantu mereka mencapai kemandirian ekonomi dan kualitas hidup yang lebih baik. (AT/RI-1/P1)
Sumber: unrwa.org
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka