Pertempuran di Marib Yaman Tewaskan 111 Orang dalam Tiga Hari

Marib, MINA – Menurut sumber-sumber pro pemerintah pada Ahad (27/6), setidaknya 111 orang telah tewas dalam pertempuran di wilayah Marib selama tiga hari terakhir.

Ketenangan relatif yang terjadi di kota itu baru-baru ini kembali pecah, demikian Middle East Eye melaporkan.

Houthi melancarkan  serangan lagi untuk merebut benteng terakhir pemerintah di Yaman Utara, yang mereka mulai pada Februari, ketika upaya untuk menengahi gencatan senjata terhenti.

Pertempuran telah mengubah Marib menjadi titik fokus baru pertempuran di Yaman, menewaskan ratusan orang di kedua fihak, dan menimbulkan kekhawatiran akan bencana kemanusiaan yang lebih parah lagi karena menampung satu juta orang yang sudah mengungsi akibat perang.

“Pertempuran yang baru-baru ini terjadi sejak Kamis (24/6) hingga Ahad (27/6) telah menewaskan 29 personel pro-pemerintah dan setidaknya 82 pejuang Houthi,” kata tiga sumber pro-pemerintah mengatakan kepada pers.

Sementara pasukan Houthi belum mengkonfirmasi jumlah korban.

Pejabat pemerintah Yaman mengatakan bahwa sejak Kamis, Houthi telah meningkatkan serangan intensif dari utara, selatan dan barat, tetapi tidak dapat menembus pertahanan pemerintah, yang didukung oleh perlindungan udara dari koalisi militer yang dipimpin Saudi.

“Daerah-daerah ini menyaksikan pertempuran sengit di tengah penembakan artileri dari kedua belah pihak dan serangan udara koalisi yang intens,” kata seorang pejabat militer pemerintah.

Sementara Washington melihat serangan itu sebagai ancaman paling serius terhadap upaya untuk mengakhiri perang, Houthi diyakini percaya bahwa merebut Marib akan memperkuat posisi mereka. Mereka menuntut diakhirinya blokade yang diberlakukan Saudi di bandara Sanaa.

PBB dan AS telah mendorong gencatan senjata untuk mengakhiri perang, yang dimulai ketika Houthi merebut Sanaa, Ibu Kota Yaman, pada tahun 2014 dan meningkat ketika Arab Saudi membentuk koalisi internasional untuk mendukung pemerintah Yaman.

Di samping serangan mereka di Marib, Houthi juga meningkatkan serangan drone dan rudal ke sasaran Saudi, termasuk fasilitas minyaknya.

Bulan ini utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa usahanya sendiri selama tiga tahun terakhir untuk mengakhiri perang telah “sia-sia”.

Pertempuran itu telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat sekitar 80 persen warga Yaman bergantung pada bantuan, dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.