Jeddah, MINA – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengeluarkan pernyataan, diperlukan tindakan kolektif untuk mencegah tindakan penodaan terhadap Al-Quran dan menghentikan kebencian terhadap agama.
Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah organisasi beranggotakan 57 negara tersebut melakukan pertemuan luar biasa, Ahad (2/7), di Jeddah, Arab Saudi untuk membahas aksi pembakaran salinan Al-Quran di Stockholm, Swedia, Rabu (28/7).
.“Kita harus mengirimkan peringatan terus-menerus kepada masyarakat internasional mengenai penerapan hukum internasional yang mendesak, yang jelas-jelas melarang advokasi kebencian agama,” kata Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha, seperti dikutip dari Middle East Monitor.
Seorang pria merobek dan membakar salinan Al-Quran di luar masjid pusat Stockholm, Rabu (28/7), yang merupakan hari pertama Idul Adha.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Polisi Swedia telah memberikan izin untuk melakukan protes. Namun setelah aksi pembakaran, polisi mendakwa pria yang melakukannya dengan agitasi terhadap kelompok etnis atau bangsa.
Tindakan tersebut telah menimbulkan kecaman luas dari dunia Islam, seperti Indonesia, Turkiye, Uni Emirat Arab,Yordania, Palestina, Arab Saudi, Maroko, Irak, Iran, Pakistan, Senegal, Maroko dan Mauritania.
Bahkan, Turki pada akhir Januari menangguhkan pembicaraan dengan Swedia tentang permohonan NATO setelah seorang politisi sayap kanan Denmark membakar salinan Al-Quran di dekat kedutaan Turki di Stockholm. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok