Hanoi, MINA – Pertemuan Para Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-53 resmi dibuka pada Rabu (9/9) yang diselenggarakan secara online.
Acara itu dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Vietnam / Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh. Vietnam lagi mendapat giliran memimpin ASEAN.
Pertemuan akan digelar hingga Sabtu (12/9) dengan target sekitar 40 dokumen untuk dikeluarkan dan diadopsi pada sejumlah pertemuan melalui tautan video itu.
Xinhua melaporkan, dalam pidatonya pada upacara pembukaan, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menyoroti perkembangan ASEAN, mencatat bahwa inisiatif termasuk Dana Respons COVID-19, Cadangan Persediaan Medis Regional dan rencana pemulihan komprehensif ASEAN tidak hanya membantu dalam menanggapi COVID-19 tetapi juga memperkuat ikatan di antara anggota ASEAN.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Phuc menyarankan agar anggota ASEAN terus menjunjung solidaritas dan persatuan blok, dan menyerukan upaya untuk mengendalikan COVID-19 dan mempromosikan pemulihan berkelanjutan, menggunakan Dana Respons COVID-19 dan Cadangan Perlengkapan Medis Regional dengan baik.
Dia juga mengatakan para anggota perlu segera membantu pemulihan produksi dan kehidupan masyarakat kembali normal, melakukan upaya untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi, memperbaiki rantai pasokan yang terganggu dan meningkatkan konektivitas, serta saling mendukung untuk menjembatani kesenjangan pembangunan antara subkawasan ASEAN.
Pham Binh Minh mengatakan langkah-langkah khusus untuk secara efektif menerapkan instruksi para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-36 akan dibahas pada acara empat hari tersebut.
Para Menlu ASEAN juga akan bertukar pandangan tentang bagaimana memajukan kerja sama dan integrasi regional, mengatasi tantangan dan kesulitan untuk berhasil mencapai target yang ditetapkan dan memetakan jalan ke depan, katanya.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Pada pertemuan itu, para peserta juga membahas isu-isu yang berkaitan dengan masa depan forum, dan terus memperluas dan memperdalam kerja sama dalam kerangka kerja China-ASEAN dan ASEAN Plus Three untuk memaksimalkan peran platform ini dalam situasi baru
Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN, organisasi regional Asia Tenggara, yang dibentuk pada tahun 1967, bertanggung jawab atas kerja sama politik-keamanan dan hubungan eksternal di ASEAN.
AMM dibantu oleh Pertemuan Pejabat Senior ASEAN (ASEAN SOM). Menteri Luar Negeri ASEAN bertemu setidaknya tiga kali setahun untuk Retret AMM, AMM tahunan; dan IAMM di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
Pertemuan khusus para Menteri Luar Negeri ASEAN dapat diadakan jika diperlukan, atau secara berurutan dengan KTT ASEAN. (T/R7/P1)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Mi’raj News Agency (MINA)