AS Pertimbangkan Sanksi untuk Myanmar Terkait Krisis Rohingya

Tentara, polisi dan umat Buddha ekstremis membunuhi Muslim Rohingya. (Foto: dok. Maung Zarni Blog)

Washington, MINA – (AS) mengambil langkah dan mempertimbangkan sejumlah sanksi untuk karena tindakan negara itu terhadap minoritas Muslim Rohingya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan hari Senin (23/10).

“Kami mengungkapkan keprihatinan kami yang paling serius dengan kejadian baru-baru ini di Negara Bagian Rakhine di Myanmar, kekerasan yang menyakitkan yang dilakukan terhadap Rohingya dan komunitas lainnya telah terjadi,” kata Departemen dalam sebuah pernyataan. Demikian BD News memberitakan yang dikutip MINA.

Pernyataan itu menegaskan setiap individu atau entitas yang bertanggung jawab atas kekejaman, termasuk aktor dan warga negara yang terlibat sangat penting untuk bertanggung jawab.

Lebih 603.000 warga Muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar untuk menyelamatkan diri dari serangan tentara, polisi dan warga ekstrem Buddha.

Semua pengungsi Rohingya mengatakan bahwa pasukan keamanan Myanmar telah melakukan pembakaran, pembunuhan dan pemerkosaan terhadap mereka.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan pada Rabu pekan lau, pemimpin militer Myanmar bertanggung jawab atas tindakan kerasnya terhadap minoritas Muslim Rohingya. (T/RI-1/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)