Yangon, 9 Sya’ban 1435/ 7 Juni 2014 (MINA) – Anti-Muslim nasionalis Myanmar dipimpin oleh para biksu Budha melancarkan aksi boikot terhadap perusahaan Qatar yang berencana untuk mulai menyediakan layanan telepon selular di negara itu, Agustus mendatang.
“Kami tidak ingin melihat masalah lagi di tanah kami dengan memberikan keuntungan kepada perusahaan Muslim,” kata seorang biarawan, Pamaukha, dari biara Magwe di Yangon yang memimpin kampanye boikot seperti yang diberitakan the Burma Times dan dikutip Miraj Isamic News Agency (MINA), Sabtu.
Sentimen anti -Muslim meningkat di negara yang berpenduduk mayoritas Buddha itu sejak junta militer memenangkan pemilu dan Presiden Thein Sein menjabat 2011.
Ekstremis Biksu Budha pada 2012 meluncurkan sebuah gerakan yang dikenal 969 yang melancarkan aksi boikot toko-toko dan layanan yang dimiliki oleh umat Islam, yang jumlahnya kurang dari 10 persen dari populasi.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Ooredoo Myanmar yang berbasis di Qatar merupakan salah satu dari dua perusahaan telekomunikasi internasional yang tahun lalu memenangkan konsesi untuk membangun dan mengoperasikan jaringan telepon seluler 2G dan 3G di negara itu.
“Kami mendesak orang-orang kami untuk tidak menggunakan atau membeli produk atau layanan dari Ooredoo dan juga tidak menjawab panggilan telepon dari setiap nomor Ooredoo,” kata Pamaukha.
Staf Ooredoo Myanmar mengacuhkan kampanye boikot tersebut dan menganggap mereka yang melakukan boikot belum mengetahui banyak akan manfaat produk yang akan ditawarkan.
“Saya pikir setiap kecurigaan tentang perusahaan kami akan segera menghilang begitu orang mulai melihat lebih banyak dari merek kami dan efek positif yang kita akan membawa kepada rakyat Myanmar,” kata juru bicara perusahaan Thiri Kyar Nyo.
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza
Ooredoo akan mulai menawarkan layanan mobile 3G pada Agustus sementara saingannya Telenor Myanmar yang berbasis di Norwegia mengharapkan untuk memulai layanan pada September.
“Hal ini penting untuk Telenor Myanmar untuk selalu memperlakukan pesaing kami dengan hormat dan karena itu kami tidak mendukung kegiatan tersebut,” kata CEO Telenor Myanmar Petter Furberg.(T/P08/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan