Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesan Pilu Tentara Israel yang Disandera di Gaza

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Brigade Al-Qassam menerbitkan sebuah video yang menampilkan tawanan Israel berusia 19 tahun, Liri Albag, Sabtu (4/1/2025). (Foto: cuplikan rekaman video)

Gaza, MINA – Dalam sebuah rekaman video yang mengguncang emosi, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, merilis pesan dari seorang tentara Israel yang menjadi sandera di Gaza pada Sabtu (4/1), sebagaimana dilaporkan Palestine Chronicle.

Video tersebut menampilkan Liri Albag, gadis muda berusia 19 tahun, yang dengan suara penuh emosi menyampaikan kritik tajam kepada otoritas penjajah Zionis Israel, mengungkapkan penderitaannya, dan memohon pembebasannya di tengah pemboman tanpa henti di Gaza.

Dalam video yang dirilis pada awal tahun baru ini, Liri berkata dengan nada pilu, “Saya telah menjadi tawanan di Gaza selama lebih dari 450 hari… Hidup saya seharusnya masih panjang, tapi semua itu terhenti di sini.”

Ia menggambarkan penderitaannya dengan kata-kata yang mencengkeram hati: “Hari ini dunia merayakan awal tahun baru. Tapi bagi kami, ini adalah awal dari tahun kelam yang penuh kesepian… Kami bukan prioritas bagi pemerintah atau tentara kami. Bahkan dunia pun mulai melupakan kami.”

Baca Juga: Pemukim Yahudi Dirikan Dua Pos Ilegal di Tepi Barat

Dalam pesan yang menyayat hati, Liri menyampaikan cintanya kepada keluarganya: “Ibu, Ayah, Roni, Shai, Guy, Nir… Aku sangat mencintai kalian dan merindukan kalian semua.” Ia juga berbicara tentang seorang rekannya yang terluka parah dalam operasi militer baru-baru ini, menggambarkan pengalaman mereka sebagai “mimpi buruk yang menakutkan.”

Liri mempertanyakan tindakan pemerintahnya, Otoritas penjajah Israel: “Jika orang-orang yang kalian cintai berada dalam tawanan, apakah perang ini masih akan berlangsung? Apakah kalian ingin membunuh kami?”

Ia bahkan mengarahkan kritik langsung kepada mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant: “Kau mengenal ayahku. Lihatlah matanya dan katakan bahwa dia dan ibuku tidak akan pernah memeluk putri mereka lagi… Kau tidak akan punya keberanian untuk melakukan itu.”

Dalam nada marah, Liri menuduh otoritas Israel mempermainkan nasib mereka: “Setelah melihat kematian di depan mataku dan apa yang terjadi pada temanku, aku menyadari bahwa kehidupan kami tidak penting bagi kalian. Kami hanyalah bidak dalam permainan kalian, dan kalian tidak akan mampu membawa kami keluar hidup-hidup melalui operasi militer… Kalian tahu itu tidak akan berhasil.”

Baca Juga: Mantan Menteri Israel Akui Kekalahan Pasukannya di Gaza

Ia juga mengkritik pemboman tanpa henti di Gaza: “Hidup di bawah bom setiap hari adalah kegilaan. Apakah kalian tahu rasanya hidup di tempat yang terus-menerus dibom tanpa ada tempat perlindungan?”

Pesan Akhir: Tulislah di Makamku

Dalam penutup yang memilukan, Liri berkata: “Jika sesuatu terjadi padaku, ingat namaku. Tulislah di makamku: Semua ini karena pemerintah dan tentara [Israel]. Mereka yang bersalah. Mereka yang membunuh kami. Darahku ada di tangan mereka.” Ia pun memohon kepada keluarganya: “Keluarga, lakukan segalanya yang perlu dilakukan.”

Rekaman ini menggambarkan kondisi mental Liri yang semakin memburuk dan ancaman nyata terhadap hidupnya serta tawanan lainnya. Ini bukan pertama kalinya Hamas merilis pesan dari tawanan Israel. Sebelumnya, rekaman serupa dari tawanan lain juga menyoroti kegagalan potoritas penjajah Israel dalam menangani situasi ini, di tengah seruan global untuk pertukaran tahanan.

Namun, konflik yang terus memanas sejak Oktober 2023 ini hanya memperburuk penderitaan. Lebih dari 33 tawanan Israel dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel sendiri di Gaza, sementara ribuan warga sipil Palestina terus menjadi korban dalam konflik yang tak kunjung usai.

Baca Juga: “Ingat kami”, Utusan Palestina Menangis di DK PBB

Pesan Liri Albag adalah pengingat pilu akan dampak konflik yang tidak hanya dirasakan oleh warga Palestina, tetapi juga oleh para tawanan Israel yang terjebak dalam lingkaran kekerasan.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dukung Gaza, Suporter Basket Paris Boikot Pertandingan Melawan Tim Maccabi Tel Aviv

Rekomendasi untuk Anda