Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesan Tabligh Akbar 1446H, Sambut Ramadhan dengan Kesucian Hati

Widi Kusnadi Editor : Zaenal Muttaqin - 26 detik yang lalu

26 detik yang lalu

0 Views

Suasana Taklim Pusat 1446 H jelang Ramadhan (foto: MINA)

DI PONDOK Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, gema tausiyah Imaam Yakhsyallah Mansur dalam tausiyahnya di Tabligh Akbar 1446 H menggetarkan jiwa para jamaah yang hadir.

Pesannya tak sekadar rangkaian kata, tetapi seperti embun yang menyejukkan hati, membawa pesan mendalam untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan kesucian hati.

“Mari kita hilangkan segala rasa iri, dengki, dan dendam kepada sesama umat Islam,” seru beliau. Suaranya menggema di antara ribuan jamaah yang menyimak dengan penuh khidmat. Kalimat itu bagaikan angin lembut yang menyapu segala debu-debu di hati. Imaam mengajak setiap jiwa untuk melepaskan beban-beban yang tak terlihat, yang seringkali merusak keikhlasan ibadah.

Ramadhan bulan yang mulia, ia adalah jamuan istimewa dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk umat-Nya. Sebuah undangan penuh kasih sayang, di mana rahmat, pahala, dan ampunan “dihidangkan” tanpa batas. Namun, bagaimana mungkin kita dapat menikmati jamuan itu jika hati kita masih terbelenggu oleh penyakit-penyakit hati?

Baca Juga: Peran Strategis Keluarga dalam Pengembangan Literasi Umat Menuju Masyarakat Madani

Imaam Yakhsyallah mengingatkan bahwa Ramadhan bukan sekadar ritual fisik, melainkan juga perjalanan jiwa menuju kedekatan dengan Sang Pencipta alam semesta.

“Hati yang bersih adalah kunci untuk meraih keberkahan Ramadhan,” tambah beliau. Seperti bejana yang harus bersih sebelum diisi air, demikian pula hati kita sebelum menyambut rahmat dan ampunan Allah Ta’ala.

Imaam mengajak para jamaah untuk bermuhasabah, merenungi apa saja yang masih menghalangi hati dari kebeningan dan kemurnian. Iri, dengki, dan dendam adalah racun yang harus dibuang. Sebab, dalam hati yang penuh dengan noda, sulit bagi cahaya Ramadhan untuk masuk dan menerangi.

Imaam Yakhsyallah juga mengajak setiap umat untuk menyambut Ramadhan dengan cinta dan persaudaraan.

Baca Juga: Kejahatan Zionis di Era Digital

“Bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda bahwa tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada rasa dengki?” tanyanya, mengingatkan hadits yang menjadi pelita bagi kaum muslimin.

Ia menegaskan pentingnya memaafkan, baik kepada orang lain maupun diri sendiri, agar langkah menuju Ramadhan menjadi ringan tanpa beban dan penuh keberkahan.

Dalam kesempatan itu, Imaam juga mengingatkan pentingnya menyimak rukyatul hilal. “Mari kita mulai Ramadhan dengan kebersamaan, dengan memerhatikan rukyatul hilal agar puasa kita dimulai secara berjamaah,” pesannya. Sebab, kebersamaan adalah inti dari ukhuwah Islamiyah, sebuah nilai yang menjadi kekuatan umat.

Tabligh Akbar itu seolah menjadi pengantar yang sempurna untuk memasuki bulan suci. Setiap jamaah pulang membawa hati yang telah dibasuh oleh pesan-pesan damai.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Saat Menghadiri Tabligh Akbar: Ini 7 Kiatnya

Imaam Yakhsyallah telah menanamkan semangat untuk menyambut Ramadhan dengan penuh kesyukuran, melepas segala dendam, dan memohon ampunan atas khilaf dan dosa.

Ramadhan adalah bulan untuk memperbaiki diri. Dengan hati yang bersih, ibadah menjadi lebih bermakna. Tilawah Al-Qur’an menjadi lebih khusyuk, doa menjadi lebih tulus, dan puasa menjadi lebih ringan.

Hati yang bebas dari penyakit hati adalah hati yang mampu merasakan kedamaian sejati. Imaam Yakhsyallah telah mengingatkan bahwa Ramadhan adalah kesempatan untuk memperbarui jiwa, meraih cinta Allah, dan mempererat persaudaraan sesama umat Islam.

Imaam Yakhsyallah tak hanya memberikan nasihat, tetapi juga membangunkan kesadaran kolektif tentang arti sebenarnya dari menyambut bulan suci Ramadhan. Dalam hati setiap jamaah, diharapkan tumbuh tekad untuk memulai Ramadhan dengan jiwa yang bersih, menebarkan cinta dan kebaikan di setiap langkah, ucapan dan tindakan.

Baca Juga: Silaturahim Membuka Pintu Keberkahan

Kini, saat Ramadhan mendekat, mari kita renungkan kembali pesan ini. Mari hilangkan iri, dengki, dan dendam dari hati kita. Sambutlah bulan yang penuh berkah ini dengan hati yang bening.

Biarkan cahaya Ramadhan masuk dan menerangi jiwa kita, sehingga kita dapat menikmati jamuan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sepenuh hati.

Semoga bulan Ramadhan kali ini menjadi Ramadhan lebih baik dalam hidup kita, yang membawa kita lebih dekat kepada-Nya dan mempererat tali persaudaraan di antara kita. Aamiin.

Rukuklah bersama, sujudlah bersama, mulai puasa dan lebaran bersama, dan nikmatilah Ramadhan dengan hati yang damai. []

Baca Juga: Ini Dia Para Pembicara Tabligh Akbar dari Luar Negeri

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
Palestina
Kolom
Kolom