Beijing, MINA – Pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines jatuh di Pegunungan Guangxi, Senin sore (21/3), saat terbang dari Kunming ke Guangzhou.
Kecelakaan Boeing 737-800 adalah yang pertama melibatkan pesawat komersial di China sejak 2010.
Puing-puing berserakan di lereng gunung, kantor berita resmi Xinhua melaporkan.
Kecelakaan itu telah menciptakan lubang yang dalam di lereng gunung.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Laporan menyebutkan, sisa-sisa kartu identitas, dompet, dan benda-benda lain yang terbakar telah terlihat.
Situs pelacakan penerbangan FlightRadar24 menunjukkan, pesawat itu jatuh dari ketinggian 29.100 kaki (8.870 meter) menjadi 7.850 kaki (2.393 meter) hanya dalam waktu satu menit.
Setelah naik sebentar, ia kemudian jatuh ke ketinggian 3.225 kaki (982 meter), kata pelacak.
Petugas polisi paramiliter bekerja di lereng bukit tempat jatuhnya pesawat. Laporan Al Jazeera.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sekitar 132 orang, termasuk sembilan awak, berada di penerbangan MU5735 itu.
Tim penyelamat di China sedang menjelajahi lereng berhutan lebat di China selatan tersebut.
Media pemerintah melaporkan tidak ada korban yang ditemukan. .
Presiden China Xi Jinping telah melancarkan penyelidikan besar untuk menentukan penyebab kecelakaan itu. Seluruh armada Boeing 737-800 China Eastern telah dilarang terbang untuk sementara waktu. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)