Bandung, MINA – Indonesia berhasil menjual Pesawat CN235-220 buatan PT. Dirgantara Indonesia senilai 30,5 juta dolar Amerika Serikat (setara Rp 420 miliar) ke Nepal.
Pesawat angkut multiguna tersebut diterbangkan dari Bandung pada Rabu (30/10) dan dijadwalkan tiba di Kathmandu Nepal, Sabtu (2/11).
“Penggunaan pesawat produksi Indonesia oleh Angkata Darat (AD) Nepal ini semakin mengukuhkan kepercayaan dunia atas karya anak bangsa” ujar Elfien Goentoro, Direktur Utama PTDI, pada acara pelepasan resmi di Bandung, Rabu (30/10).
Nepal adalah negara ke-23 di dunia dan ke-2 di Asia Selatan yang menggunakan CN235 setelah Pakistan, lanjut Elfien.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Kepercayaan Nepal atas pesawat buatan PTDI semakin kuat setelah tim AD Nepal berkunjung ke Bandung untuk memeriksa langsung CN-235 tersebut pada September lalu. Nepal juga bermaksud memesan pesawat ke-2 dari PTDI.
Selain Nepal, PTDI tengah memproduksi sejumlah pesawat untuk beberapa negara termasuk Senegal dan Thailand.
Pembelian pesawat itu mempergunakan sistem pembiayaan melalui program dari LPEI, yaitu National Interest Account yang merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam rangka penguatan pembiayaan ekspor.
Penjualan CN-235 tersebut merupakan bagian dari usaha bersama peningkatan promosi industri strategis nasional untuk bersaing di pasar internasional sesuai arahan Presiden RI yang terus mendorong promosi dan mengawal proses negosiasi kontrak sejumlah BUMN unggulan agar diplomasi ekonomi memberikan manfaat langsung bagi negara.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Selain PTDI, sejumlah BUMN lain juga tengah melakukan sejumlah pembahasan proyek dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, diantaranya PT. Waskita Karya, PT. INKA, PT. Pindad, PT. LEN, Perum Peruri, PT Pelindo II dan PT. GMF Aero Asia. (T/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal