Tel Aviv, MINA – Pesawat-pesawat Israel menargetkan Suriah selatan pada Rabu (25/7) malam sebagai respon terhadap tembakan roket nyasar ke wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki negara Yahudi itu.
Tembakan roket dari wilayah perang Suriah memicu sirene di seluruh Golan beberapa jam sebelumnya, penduduk daerah itu berebut masuk ke tempat perlindungan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, pihaknya menargetkan peluncur roket yang menembakkan dua proyektil ke arah Israel, meskipun tidak mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab.
“IDF akan bertindak melawan setiap upaya untuk mengkompromikan kedaulatan Israel dan keselamatan warga sipilnya,” kata militer dalam sebuah pernyataan, demikian Times of Israel melaporkan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Beberapa jam sebelumnya, Dewan Regional Emek Hayarden mengatakan, dua proyektil mendarat di Laut Galilea, tetapi polisi menyatakan bahwa mereka tidak dapat menemukan sisa-sisa roket, misil atau mortir setelah berjam-jam pencarian di daerah tersebut.
Polisi Israel mengatakan, pencarian proyektil akan berlanjut sampai Kamis setelah matahari terbit.
IDF belum mengkonfirmasi apakah sumber proyektil yang menuju Israel berasal dari militer pemerintah Suriah atau dari pasukan pemberontak.
Namun, penilaian yang berkembang di kalangan pejabat pertahanan Israel adalah bahwa Islamic State (ISIS) telah bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Para saksi mata mengatakan kepada Hadashot bahwa mereka melihat proyektil mendarat di air, salah satunya meledak dan lainnya tidak. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia