Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat Rusia Saratov Airlines Jatuh di Daerah Salju, 71 Orang Tewas

Ali Farkhan Tsani - Senin, 12 Februari 2018 - 15:49 WIB

Senin, 12 Februari 2018 - 15:49 WIB

87 Views

(RT Com)

(RT Com)

Moskow, MINA – Sebuah pesawat penumpang Rusia Saratov Airlines jatuh di daerah bersalju dekat Stepanovskoye di distrik Ramensky pada Ahad sore (11/2/2018) waktu setempat, 71 penumpangnya tewas.

Peristiwa itu terjadi tak lama setelah lepas landas dari Bandara Domodedovo beberapa menit setelah berangkat menuju Orsk di Rusia selatan.

Sebanyak 71 orang itu terdiri dari 65 penumpang dan 6 awak kapal, kata Menteri Transportasi Rusia Maxim Sokolov.

Di antara korban adalah anak berusia lima tahun, laporan media. Kantor Berita MINA mengutip The Moscow Times.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

“Awak dan penumpang tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup,” sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya dalam layanan darurat Interfax.

Rekaman video yang ditampilkan televisi pemerintah Rusia dan media sosial menunjukkan puing-puing pesawat An-148 berserakan.

Lima jam setelah kecelakaan itu, dua mayat telah ditemukan.

Komite Investigasi nasional mengatakan di situsnya, sedang menyelidiki insiden tersebut.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Komite membuka kemungkinan sebuah kasus pidana karena dugaan pelanggaran keselamatan penerbangan. Penyidik ​​akan memeriksa semua kemungkinan penyebabnya, termasuk kondisi cuaca, faktor manusia dan kondisi teknis pesawat.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah diberitahu tentang kecelakaan tersebut dan mengungkapkan “belasungkawa mendalamnya” kepada keluarga korban, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Kantor Berita TASS.

Hari berkabung telah diumumkan pada hari Senin (12/2/2018) di wilayah Orenburg, di mana sebagian besar korban berasal. (T/RS2/B05)

Mi’raj News Agency ( MINA)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda