Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petinggi Houthi di Yaman Tawarkan Gencatan Senjata dengan Saudi

Syauqi S - Senin, 26 September 2016 - 18:22 WIB

Senin, 26 September 2016 - 18:22 WIB

432 Views ㅤ

Sana’a, 24 Dzulhijjah 1437/26 September 2016 (MINA) – Seorang petinggi kelompok Houthi di Yaman menawarkan kesepakatan gencatan senjata kepada Arab Saudi. Sejauh ini Riyadh belum memberikan respons terhadap usulan tersebut.

“(Kami) akan berhenti menyerang sasaran di sisi perbatasan Saudi jika pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi berhenti mengebom sasaran Houthi di dalam wilayah Yaman dan mencabut blokade di negara kami,” kata petinggi Houthi Saleh al-Samad, Ahad (25/9) waktu setempat sebagaimana dilaporkan VOA dan dikuti Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

 

Al-Samad menyerukan kepada Saudi untuk berhenti melakukan apa yang disebutnya sebagai ‘agresi laut, udara, dan darat’. Ia juga menyerukan kepada Riyadh untuk menghentikan bantuan lewat udara dan mencabut blokade angkatan laut di Yaman.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Arab Saudi belum menanggapi seruan Houthi yang disampaikan oleh Samad dalam sebuah dokumen yang dipublikasikan di situs resmi di Yaman tersebut.

Kelompok Houthi yang menentang pemerintahan Mansour Hadi pada 2014, bersekutu dengan tentara yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh. Kelompok itu kemudian menduduki Ibu Kota Sana’a dan memaksa Presiden Mansour Hadi melarikan diri ke Riyadh.

Menanggapi pergerakan kelompok Houthi, Arab Saudi membangun koalisi dengan negara-negara lain di kawasan teluk untuk melancarkan operasi militer di Yaman guna mendukung Mansour Hadi.

Operasi militer dilakukan mulai Maret 2015 setelah pemimpin Yaman itu kembali ke kota pelabuhan Aden di selatan Yaman.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

PBB mengatakan sedikitnya 10.000 ribu orang, lebih dari separuhnya adalah warga sipil, telah tewas dalam konflik berdarah di Yaman. (T/P022/R04)

 

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Internasional
MINA Health
Internasional