Idlib, MINA – Petugas kesehatan rumah sakit dan pusat kesehatan di Idlib memprotes serangan pasukan Presdien Suriah Bashar Al-Assad serta pendukungnya, Ahad (16/9).
Mereka berkumpul di depan Rumah Sakit ATME di pusat kota Idlib dekat perbatasan Turki-Suriah. Lebih dari 500 dokter, perawat dan pengemudi ambulans menghadiri protes.
Para petugas kesehatan meneriakkan slogan-slogan dan memegang spanduk yang bertuliskan “Petugas kesehatan tidak sendirian” dan “Teroris membunuh dokter dan menargetkan rumah sakit”.
“Kami bukan teroris, kami adalah dokter dan pekerja kesehatan,” kata Dr. Muna Hattab kepada Anadolu Agency yang dikutip MINA.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Muhib Kaddur, Manajer Rumah Sakit ATME mengatakan, “Dokter adalah simbol revolusi. Kami adalah bagian dari sektor kesehatan internasional jadi keselamatan kami adalah tugas komunitas internasional. Kami ada di sini untuk membantu orang.”
Ibrahim Tilas yang juga seorang dokter di Idlib menyerukan Assad untuk mengakhiri serangan udara.
Idlib yang terletak di dekat perbatasan Turki adalah rumah bagi lebih dari 3 juta warga Suriah, banyak di antaranya berasal dari kota-kota lain setelah serangan oleh pasukan Assad.
Pemerintah Suriah baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meluncurkan serangan militer besar-besaran ke daerah itu, yang telah lama dikendalikan oleh berbagai kelompok oposisi bersenjata.
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
PBB memperingatkan bahwa serangan tersebut akan mengarah pada bencana kemanusiaan terburuk di abad ke-21. (T/Ast/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka