Jakarta, MINA – Untuk mengakselerasi transformasi industri 4.0, khususnya di sektor manufaktur, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI menginisiasi pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) sebagai langkah percepatan transformasi digital, dalam mengembangkan teknologi berbasis robotika dan kecerdasan buatan (AI).
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan, menjelaskan, PIDI 4.0 yang sudah diresmikan pada 2021 lalu bertujuan menjadi solusi satu atap untuk implementasi industri 4.0 di Indonesia dan sebagai jendela Indonesia 4.0 kepada dunia.
“PIDI 4.0 menyediakan lima pilar layanan utama, yakni sebagai Ecosystem for Industry 4.0, Showcase Center, Capability Center, Delivery Center, serta Engineering dan AI Center,” kata Masrokhan pada Pembukaan Robotic Symposium 2.0 PIDI 4.0 di Jakarta dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Rabu (17/7).
Pada era industri 4.0, pemerintah bersama masyarakat, akademisi, dan pelaku industri di Indonesia menjalankan upaya percepatan transformasi digital, dengan salah satu upayanya adalah menerapkan teknologi berbasis robotika dan kecerdasan buatan (AI). Hal tersebut tertuang dalam Making Indonesia 4.0 sebagai peta jalan akselerasi Indonesia memasuki era industri 4.0.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Beriringan dengan PIDI 4.0, Kemenperin juga menerapkan kurikulum berbasis 4.0 untuk unit-unit pendidikan naungan Kemenperin. Kurikulum diperbarui sesuai dengan kebutuhan industri yang mengikuti perkembangan zaman.
Salah satu implementasinya adalah pembelajaran otomasi industri serta robotika di sektor otomotif pada jurusan atau program studi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta Politeknik dan Akademi Komunitas (AK) Kemenperin yang berkaitan dengan mekatronika.
Kepala BPSDMI mengemukakan, sejumlah unit pendidikan milik Kemenperin telah menjalin kerja sama dengan industri untuk menerapkan pengembangan kompetensi robotik. Bahkan, ada tim robotik yang berhasil meraih juara di ajang tingkat nasional dan internasional.
Misalnya, SMK milik Kemenperin bekerjasama dengan Axioo membentuk BPSDMI Axioo Robotic Academy untuk pelatihan robotik yang berada di SMK SMTI Padang dan SMK SMTI Makassar sebagai tempat pelatihan robotik terutama bagi para guru dan tenaga pengajar.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Berikutnya, dua SMK Kemenperin yang memiliki kompetensi keahilan mekatronika, yaitu SMK SMTI Yogyakarta dan SMK SMTI Makassar, telah mampu membuat programming operasional Robot 1 ARM sebagai alat pembelajaran.
Selain itu, perguruan tinggi Kemenperin juga tahun ini telah menjuarai beberapa kontes nasional robot. Misalnya, Akademi Komunitas Bantaeng meraih Juara III pada Kontes Robot Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Solo oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga