Program Pelatihan untuk Desainer Muda Fesyen Muslim

Jakarta, MINA- Kementerian Perindustrian menggelar kompetisi Modest Fashion Project (MOFP) untuk ketiga kalinya guna menjaring para wirausaha muda di yang memiliki basis sebagai desainer  kemudian dibina selama dua tahun.

“Untuk mengembangkan potensi desainer muda meningkatkan daya saingnya pada  industri fesyen di dalam negeri. Ini merupakan salah satu langkah strategis,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih. Demikian keterangan pers yang dikutip MINA Rabu, (23/9).

Pendaftaran peserta ditutup tgl 30 September, kemudian akan diadakan seleksi secara daring.

Ia menjelaskan, selama dua tahun para peserta MOFP akan mendapat program pembinaan seperti pelatihan, pembangunan kapasitas, dan fasilitasi kegiatan pendukung lainnya agar mereka bisa menjadi pelaku usaha di bidang fesyen muslim yang produktif, kreatif, inovatif dan kompetitif.

“MOFP ini juga diharapkan dapat dijadikan batu loncatan bagi para desainer fesyen untuk menjadi seorang wirausaha baru di bidang fesyen muslim yang berkualitas dan berdaya saing,” ujarnya.

Gati menerangkan, perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi salah satu pemicu utama yang mendorong pertumbuhan industri fesyen muslim.

Berdasarkan The State Global Islamic Economy Report 2019/2020, nilai konsumsi fesyen muslim dunia mencapai USD283 miliar, yang angkanya diperkirakan terus meningkat dengan didukung laju pertumbuhan sebesar 6%.

“Sehingga, diproyeksi nilai konsumsi fesyen muslim dunia bisa menembus USD402 miliar. Sementara itu, konsumsi fesyen muslim Indonesia sendiri sebesar USD21 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fesyen muslim global maupun domestik sangat besar dan harus diisi oleh industri fesyen muslim Indonesia,” paparnya.

“Melihat segala potensi dan keunggulan sektor industri fesyen muslim di Indonesia, maka kami mengajak para desainer, pemerintah, pelaku industri, market place, akademisi serta seluruh stakeholder terkait lainnya untuk dapat bersama-sama memaksimalkan potensi dan terus mempromosikan dan memperkenalkan industri fesyen muslim Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, Dirjen.  juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung keberlangsungan usaha industri kecil menengah (IKM) dengan membeli produk mereka.

“Selain akan berdampak langsung kepada IKM, upaya tersebut juga akan memberikan dampak yang besar kepada sektor pendukungnya seperti penjahit, penyedia bahan baku, logistik dan sektor terkait lainnya. Yang pada akhirnya akan menjaga perekonomian Indonesia untuk tetap bertahan meskipun sedang menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19,” terangnya.

Sebagai bentuk wujud cinta terhadap Indonesia, Warna Wastra menjadi tema pergelaran acara MOFP 2020, yang melambangkan keanekaragaman budaya Nusantara warna-warni keindahan Indonesia, adat, suku bangsanya yang tertuang dalam sebuah kain yang beragam dari Sabang sampai Merauke dengan keindahannya.

“Wastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta yang memiliki arti selembar kain (sandangan). Saat ini penggunaan istilah Wastra mulai diperkenalkan kembali kepada masyarakat Indonesia dan dunia untuk mewakili nama kain tradisional Indonesia,” jelas Gati.

Pendaftaran MOFP 2020 akan ditutup pada 30 September 2020 melalui bit.ly/pendaftaranmofp2020. Seluruh tahapan penjurian dan inagurasi bakal dilaksanakan secara daring (online) dengan total hadiah sebesar Rp75 juta.(R/SH/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Widi Kusnadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.