Berlin, MINA – Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte menyambut baik resolusi Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan meminta Israel segera menerima rencana tersebut.
Dikutip dari Anadolu, Rabu (12/6) Rutte saat diwawancarai mengatakan seluruh dunia sekarang mengharapkan Israel menerima apa yang mereka usulkan, dan segera menghentikan operasi militernya di Kota Rafah, Gaza Selatan.
Dewan Keamanan PBB pada, Senin (11/6) menyetujui resolusi yang mendukung usulan gencatan senjata, dengan 14 suara yang mendukung.
Draf yang disetujui menyoroti upaya diplomatik yang dipimpin oleh Mesir, AS, dan Qatar, tiga negara yang menjadi penengah untuk mengakhiri perang, dan menyambut baik proposal yang diumumkan Presiden AS, Joe Biden pada 31 Mei, yang ia sebut sebagai peta jalan Israel untuk mengakhiri konflik.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Rutte menegaskan, rencana gencatan senjata yang diusung AS sebenarnya berasal dari Israel sendiri, meski hingga saat ini para pemimpin Israel belum secara terbuka mendukungnya.
“Menurut saya ini lebih merupakan proposal gencatan senjata Israel dari pada proposal Amerika. Kadang-kadang Israel tidak sepenuhnya yakin dengan apa yang mereka usulkan, tapi saya pikir pada akhirnya, usulan merekalah yang menjadikannya lebih baik,” kata Rutte.
“Saya juga sangat senang mengetahui bahwa Hamas bereaksi sangat positif terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Bagi kami saat ini, sangat penting untuk melakukan gencatan senjata sepenuhnya sesegera mungkin,” tambahnya.
Rutte mengatakan pesannya kepada pemerintah Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu adalah untuk menindaklanjuti usulan mereka sendiri.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Sejak Israel melancarkan serangannya di Gaza pada Oktober lalu, Israel telah menewaskan hampir 37.200 warga Palestina dan melukai hampir 85.000 lainnya, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena seranganya diwilayah tempat jutaan warga Palestina mengungsi, menghadapi kelaparan dan kekurangan bantuan medis serta kebutuhan pokok lainnya.
Perdana Menteri Belanda menyatakan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan yang buruk di Rafah, dan mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata.
“Tentu saja kami sangat khawatir dengan situasi di Rafah, karena terdapat 1,5 juta orang yang tinggal di sana, dan operasi militer apa pun di sana dapat menyebabkan banyak korban jiwa,” katanya.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
“Jangan lupa apa yang dikatakan Mahkamah Internasional, bahwa operasi Rafah harus segera diakhiri, harus diakhiri sekarang juga. Saya juga mengatakan hal ini kepada Benjamin Netanyahu,” ujarnya.
Rutte menambahkan bahwa negara-negara Uni Eropa mendukung rencana gencatan senjata di Gaza yang didukung PBB, dan mengharapkan Israel dan Hamas mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk implementasinya.
“UE tidak selalu berpikiran sama dalam hal ini, tapi saya pikir, dalam proposal perdamaian ini, UE sangat selaras dan sepakat,” tuturnya.
“Sejauh yang saya tahu, saya pikir tanpa ada negara yang abstain atau tidak setuju, kita semua menyerukan Israel dan Hamas sekarang untuk melaksanakan proposal perdamaian ini,” tutupnya. []
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Mi’raj News Agency (MINA)