New Delhi, 25 Dzulqa’dah 1435/20 September 2014 (MINA) – Perdana Menteri India, Narendra Modi membantah rencana Al-Qaeda yang akan mendirikan cabang Asia Selatan, dan dia mengatakan itu pikiran “khayalan” minoritas Muslim di negara itu.
Pernyataan itu adalah reaksi pertama Narendra Modi atas pengumuman pimpinan Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri bulan ini, di mana kelompok itu mengumumkan akan mendirikan operasi baru perlawanan terhadap India, Myanmar dan Bangladesh, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
“Mereka melakukan ketidakadilan terhadap umat Islam di negeri kami,” Modi (64), pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) yang meraih kemenangan telak dalam pemilihan umum India Mei, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN yang disiarkan Jumat (19/9).
Modi mengatakan, ancaman dari kelompok-kelompok bersenjata itu adalah “krisis terhadap kemanusiaan, bukan krisis terhadap satu negara atau satu ras”.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
AL-Zawahiri menyatakan, cabang baru Al-Qaeda di Asia Selatan sebagai “kabar baik” bagi umat Islam di Myanmar, Bangladesh, Assam, Gujurat, Ahmedabad, dan Kashmir.
Dia mengatakan, sayap baru akan “menyelamatkan” umat Islam di Asia Selatan dari ketidakadilan dan penindasan.
Dia meminta negara Muslim untuk menghidupkan kembali kekhalifahan Al-Qaeda sebagai bentuk penghinaan kepada pemimpin kelompok pejuang Islamic State (IS) pimpinan Abu Bakr Al-Baghdadi, yang secara sepihak menyatakan kekhalifahan di Suriah dan Irak.
Kepemimpinan Al-Qaeda di Suriah dan Irak, jatuh kepada Baghdadi tahun 2013, ketika ia memperluas pasukannya ke Suriah. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina