Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Inggris Dipindahkan ke ICU Akibat Gejala COVID-19 Memburuk

siti aisyah - Selasa, 7 April 2020 - 14:47 WIB

Selasa, 7 April 2020 - 14:47 WIB

1 Views ㅤ

epa07656465 Conservative leadership candidate, Boris Johnson arrives to the BBC in London, Britain, 18 June 2019. Mr Johnson will appear in a BBC live debate among the remaining conservative candidates. The contest to replace Theresa May as leader of the Conservative Party which officially began on 10 June moves into it's next phase on 18 June when the Conservative Members of Parliament vote in the second round of the leadership contest. EPA-EFE/FACUNDO ARRIZABALAGA

London, MINA – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU) di Rumah Sakit St Thomas di London, Senin (6/4) malam setelah gejala virus corona baru (COVID-19) yang dialaminya memburuk.

Hal itu diungkapkan kantornya di Downing Street 10 dalam sebuah pernyataan kepada media, demikian usatoday.com melaporkan.

Dalam keterangannya, Johnson (55) meminta Menteri Luar Negeri Dominic Raab untuk mewakili dia jika perlu.

“Sejak Ahad (5/4) malam, perdana menteri berada di bawah perawatan dokter di Rumah Sakit St. Thomas, di London, setelah dirawat dengan gejala virus corona yang persisten,” kata pernyataan itu.

Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow

Johnson dinyatakan positif terkena penyakit pernapasan pada 27 Maret 2020. Ia menjadi pemimpin utama dunia pertama yang secara publik mengakui terjangkit COVID-19. Gejalanya meliputi suhu tinggi dan batuk.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Johnson mengikuti saran tim medisnya dan menerima “perawatan yang sangat baik”. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Dunia Islam
Internasional