Islamabad, Pakistan, MINA – Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengatakan, Pakistan ikut serta dalam perang yang dipaksakan dan membayar harga yang mahal, tetapi tidak akan terlibat lagi dalam perang semacam itu di masa depan.
Khan merujuk pada perang Amerika Serikat (AS) melawan terorisme di negara tetangga Afghanistan, di mana negaranya adalah sekutu utama Washington. Seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (27/11).
Berbicara dengan para sesepuh suku di Waziristan Utara, sebuah distrik kesukuan dekat perbatasan dengan Afghanistan, dia mengatakan bahwa Pakistan dan angkatan bersenjatanya telah berkorban lebih banyak daripada negara lain dalam perang melawan terorisme.
“Kita telah berjuang dalam perang yang dipaksakan di negara kita. Perang telah mengorbankan banyak sekali darah dan keringat serta menghancurkan struktur sosial-ekonomi. Kita tidak akan berperang seperti ini lagi di Pakistan,” katanya berjanji.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Namun, Khan meyakinkan bahwa negaranya akan memainkan peran dalam proses perdamaian Afghanistan bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya, karena perdamaian di Afghanistan sangat penting untuk mencapai perdamaian abadi di Pakistan.
Dalam kunjungannya ke Waziristan Utara, Khan didampingi oleh panglima militer Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa, Gubernur Khyber Pakhtunkhwa Shah Farman, dan Kepala Menterinya Mehmood Khan.
Dia juga mengumumkan berbagai paket kesejahteraan untuk distrik-distrik kesukuan, termasuk pendirian universitas dan akademi taruna serta pendaftaran pemuda suku di lembaga penegak hukum.
Sebelumnya, Khan juga mengunjungi perbatasan Afghanistan dan meninjau pagar pembatas.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Waziristan Utara adalah salah satu dari tujuh distrik kesukuan yang baru-baru ini bergabung dengan provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Sebelumnya distrik ini merupakan bagian dari kubu Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP), konsorsium beberapa kelompok militan di negara itu sebelum peluncuran serangan militer skala penuh pada 2014.
Tentara Pakistan mengklaim bahwa lebih dari 95 persen wilayah itu telah dibersihkan dari militan.
Menurut tentara Pakistan, hampir 3000 militan tewas dalam operasi pada 2014 hingga 2016, yang juga menyebabkan lebih dari 200 tentara tewas. (T/RS3/B05)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)