Kuala Lumpur, MINA – Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan bahwa negaranya tidak dapat menerima budaya Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dan perkawinan sesama jenis.
PM Mahathir mengatakan, sistem nilai Malaysia tidak sama dengan sistem nilai di Barat yang lebih bebas.
Beberapa waktu lalu muncul rekomendasi dari Suruhanjaya Hak Asasi Manusia Malaysia (Suhakam), yang mengecam keputusan hukuman dua perempuan yang melakukan hubungan sejenis.
“Suhakam telah mempresentasikan proposalnya kepada kami, termasuk untuk mengubah UU Suhakam. Meskipun kami setuju dengan Suhakam (pada hal-hal tertentu). Kami harus mengingatkan Suhakam bahwa Malaysia memiliki sistem nilai yang berbeda dari Barat,” kata Mahathir saat temu media di Kuala Lumpur, Jumat (21/9).
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Kita tidak dapat menerima perkawinan antara lelaki dengan lelaki dan wanita dengan wanita, demikian New Straits Times melaporkan dikutip MINA.
PM Mahathir mengatakan, konsep keluarga di negara ini masih kekal yaitu terdiri dari lelaki dan wanita serta anak atau anak angkat. Tetapi pasangan sejenis, dua pria atau dua wanita tidak dianggap sebagai keluarga.
Pada Juli lalu, Suhakam menyatakan bahwa pemerintah harus adil bagi semua orang, juga teguh menjunjung prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi sesuai dengan Konstitusi Federal.
Sementara itu, Ketua Suhakam Tan Sri Razali mengatakan, semua manusia termasuk mereka komunitas LGBT harus diberikan akses ke bidang pendidikan, pekerjaan, perumahan dan layanan kesehatan tanpa diskriminasi. (T/ais/R01)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mi’raj News Agency (MINA)