Ottawa, MINA – Perdana Menteri baru Kanada, Mark Carney, dengan tegas menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menyarankan bahwa Kanada dapat menjadi negara bagian ke-51 AS.
Dalam konferensi pers di Ottawa setelah pelantikannya, Carney menyebut gagasan tersebut sebagai sesuatu yang “gila” dan menegaskan bahwa Kanada tidak akan pernah, dalam bentuk apa pun, menjadi bagian dari AS. Al-Jazeera melaporkan.
Pernyataan Trump muncul di tengah ketegangan perdagangan antara AS dan Kanada, di mana Trump mengancam akan memberlakukan tarif tinggi pada impor Kanada.
Ia menyatakan satu-satunya cara bagi Kanada untuk menghindari tarif tersebut adalah dengan menjadi negara bagian ke-51 AS, klaim yang langsung ditolak oleh Carney.
Baca Juga: Pemerintah AS Pertimbangan Larangan Perjalanan dari 41 Negara
Mark Carney, mantan Gubernur Bank of Canada dan Bank of England, dilantik sebagai Perdana Menteri Kanada menggantikan Justin Trudeau yang mengundurkan diri setelah hampir satu dekade menjabat.
Carney memenangkan kepemimpinan Partai Liberal dengan 85,9% suara, meskipun tidak memiliki pengalaman terpilih sebelumnya dan tidak memiliki kursi di House of Commons.
Sebagai Perdana Menteri, Carney menghadapi tantangan besar, termasuk mengelola hubungan yang tegang dengan AS akibat perang dagang yang sedang berlangsung.
Ia berencana untuk mendiversifikasi mitra dagang Kanada dan memperkuat keamanan nasional. Kabinet baru yang dibentuknya lebih kecil dari sebelumnya, dengan penunjukan François-Philippe Champagne sebagai Menteri Keuangan dan Chrystia Freeland sebagai Menteri Transportasi dan Perdagangan Internal.
Baca Juga: Duterte Ditahan di Unit Penahanan UNDU Den Haag
Carney juga berencana untuk segera mengadakan pemilihan umum guna mendapatkan mandat yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi dan politik saat ini. Ia berkomitmen melindungi kedaulatan Kanada dan memastikan bahwa negara tersebut tidak akan pernah menjadi bagian dari AS. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Jajaki Pemulangan Pengungsi Suriah dalam Skala Besar