Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh meminta Parlemen Eropa menekan Israel agar menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem.
Berdasarkan laporan Kantor Berita Palestina WAFA, Senin (4/12). Pernyataan tersebut disampaikan Perdana Menteri Shtayyeh dalam pertemuan di Ramallah dengan delegasi Parlemen Eropa.
Ia juga meminta parlemen Eropa untuk menekan Israel agar menghentikan segala upaya untuk menggusur warga Palestina, membuka penyeberangan menuju Jalur Gaza dan mengizinkan masuknya bantuan medis dan bantuan serta bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sana juga. seperti pemulihan listrik dan air.
Shtayyeh menekankan bahwa pemerintahan Netanyahu dan pemerintahan sebelumnya mengobarkan perang terhadap semua komponen Palestina, termasuk tanah, rakyat, dan otoritas di Gaza dan Tepi Barat, dan menambahkan bahwa pemerintah-pemerintah ini berupaya untuk secara sistematis menghancurkan kemungkinan terwujudnya pendirian negara Palestina.
Baca Juga: PBB Laporkan Perpindahan Massal di Gaza dan Situasi Kritis di Tepi Barat
Negara yang berbatasan dengan Yerusalem pada tahun 1967 sebagai ibu kotanya, selain mendorong Gaza keluar dari kancah nasional dan geografis.
Ia mengatakan bahwa Tepi Barat tidak luput dari agresi pendudukan, termasuk serangan harian ke wilayah Palestina, pembunuhan dan penahanan, penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan serangan terhadap jamaah dan peziarah di Yerusalem, selain meningkatkan perluasan pemukiman melalui aneksasi.
Menurutnya, lebih banyak lahan dan mempersenjatai pemukim untuk memfasilitasi lebih banyak pembunuhan.
Ia menekankan perlunya upaya menciptakan jalur politik di bawah sponsor multilateral internasional untuk menemukan solusi adil yang mencakup seluruh wilayah Palestina. (T/R8/P1)
Baca Juga: Israel Tunda Pembebasan Tahanan Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Bebaskan Delapan Sandera, Termasuk Warga Negara Thailand