Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengkritik keputusan Washington yang akan mengadakan konferensi ekonomi mengenai masalah Palestina pada bulan depan di Bahrain.
Ia berpendapat, tidak mungkin ada kemajuan ekonomi tanpa solusi politik dan menyebut, “Trump sedang melancarkan perang finansial melawan Palestina,” kata Shtayyeh dalam sebuah wawancara eksklusif dengan FRANCE 24, yang di kutip MINA Jumat (24/5).
Shtayyeh menolak mengatakan apakah negara-negara Arab seperti Arab Saudi dan UEA, yang telah setuju untuk menghadiri konferensi yang dipimpin Amerika Serikat (AS), mengkhianati Palestina, dengan mengatakan, ia mengerti mereka berada di bawah tekanan AS.
Sementara Trump belum mengumumkan rencana perdamaian atau yang disebut “Kesepakatan Abad Ini”.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
“Keputusan oleh pemerintah AS dalam beberapa bulan terakhir sudah menunjukkan bahwa proposal Trump tidak akan memenuhi tuntutan Palestina,” katanya.
Shtayyeh mencatat, pemimpin Otoritas Palestina Mahmoud Abbas telah melakukan beberapa pembicaraan yang menjanjikan dengan Trump tetapi hasilnya adalah “bencana”.
Shtayyeh mendesak Negara-negara Eropa untuk memberikan lebih banyak dukungan keuangan kepada Palestina dan mendesak Prancis untuk mengakui Palestina sebagai negara.
Ia mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bisa tidak pernah menjadi mitra bagi perdamaian dan mengatakan ia siap untuk pergi ke Gaza untuk menandatangani perjanjian rekonsiliasi dengan Hamas. (T/Sj/RI-1)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj News Agency (MINA)