Auckland, MINA – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengirimkan pesan pemberdayaan bagi wanita muda Muslim.
“Kita harus memberi hormat untuk memberdayakan wanita Muslim,” kata Ardern, seperti disebutkan media Stuff.
Sementara itu, dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Selasa (1/10) oleh arsitek dan penulis kelahiran Irak Ali Shakir, Ardern dikritik karena mengenakan jilbab pada sebuah acara di Auckland selatan.
Shakir berargumen bahwa di luar sikap simpati awal setelah serangan teror di masjid, Perdana Menteri tidak boleh mengenakan jilbab, karena mengirimkan pesan yang salah kepada gadis-gadis muda Muslim dengan menjadikan jilbab sebagai satu-satunya ekspresi keyakinan mereka.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Argumen lebih lanjut adalah bahwa gerakan Ardern bisa menjadi ingin memaksakan jilbab pada wanita Muslim.
Ardern menganggapnya sebagai rasa berbagi kesedihan warga Selandia Baru setelah penembakan di masjid Christchurch pada Maret lalu.
“Hal pertama yang ada pada saya adalah seberapa besar penulis tampaknya meremehkan kecerdasan wanita Muslim,” ujar Ardern.
Ia menghadiri konferensi tahunan Dewan Wanita Islam Selandia Baru di kota Māngere.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Dalam sambutannya, ia menyebutkan, para wanita muda Muslim yang menghadiri acara-acara seperti itu adalah anggota masyarakat mereka yang cerdas, terlibat, aktif dan penuh semangat.
Pada acara yang sama, ketika Ardern bertanya berapa banyak yang bercita-cita untuk posisi kepemimpinan, “hampir setengah wanita di aula mengangkat tangan ke atas.”
Juru bicara Parlemen Selandia Baru yang sekarang menjadi anggota Ordo Merit Selandia Baru, Anjum Rahman, seorang wanita yang mengenakan jilbab.
Anjum Rahman dikenal tangguh dan tidak kenal lelah dalam mendukung inklusifisme bagi semua.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Donna Miles-Mojab mengatakan, Perdana Menteri Jacinda Ardern dikritik secara tidak adil karena mengenakan jilbab pada Konferensi Nasional Tahunan ke-29 Dewan Wanita Islam Selandia Baru di Mangere pada bulan Agustus. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza