PM Shtayyeh: Eskalasi Militer Israel di Tepi Barat Ledakan Jelang Pemilu

Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan, Senin (12/9), eskalasi militer Israel di wilayah pendudukan tidak lain adalah ledakan besar yang dipicu Israel dengan berbagai partai politiknya untuk propaganda menjelang pemilu mereka.

Berbicara pada awal pertemuan kabinet pekanan di Ramallah, Shtayyeh mengatakan Israel bersembunyi di balik tidak adanya cakrawala politik, keasyikan dunia dengan Ukraina, dan pemilihan umum tidak dapat menutupi kejahatannya, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk bangun, demikian dikutip dari Kantor Berita Wafa.

“Lihat apa yang Israel lakukan terhadap orang-orang kita yang tertindas dan terjajah,” katanya.

Menjelang peringatan 29 tahun Kesepakatan Oslo, ia mengatakan Israel tidak menepati kesepakatan apa pun.

“Mereka telah membatalkan dan mengabaikan sebagian besar ketentuannya, dan menghapus lampiran politik, ekonomi, dan geografisnya. Mereka menahan diri dari merundingkan masalah status akhir, melanjutkan dengan tindakan sepihaknya, seperti penyelesaian, dilanjutkan dengan pemotongan keuangan yang melanggar kesepakatan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pendudukan menghentikan pembebasan tahanan gelombang keempat, yang seharusnya termasuk Karim Younis dan lainnya, serta tahanan yang sakit, ini melanggar.

“Israel melanggar dan bahkan membatalkan sebagian besar ketentuan perjanjian yang ditandatangani dengan kita, dan ini mengharuskan kita berhenti sejenak dan memikirkan masalah ini,” kata Shtayyeh.

Shtayyeh mengtakan, Israel menunjukkan kepada dunia mereka ingin memperkuat posisi Otoritas Palestina, tetapi apa yang dilakukan Israel adalah melanjutkan upayanya untuk menghancurkan Otoritas Palestina dan merusak institusinya.

“Kami mengatakan kepada Israel, kami tidak menginginkan dukungan Anda. Kami ingin hak-hak nasional kami, kami ingin pendudukan ini berakhir, dan kami ingin legalitas internasional berlaku dan hukum internasional menjadi aturan. Rakyat kami, dan kami bersama mereka, tidak akan menerima kelanjutan agresi terhadap tanah, pemuda, dan orang-orang kami,” katanya, menyerukan diakhirinya blokade Israel di Jalur Gaza, agresi terhadap Yerusalem, dan kegiatan pemukiman. (T/R7/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.