Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menyerukan Eropa untuk melanjutkan upayanya menekan Israel agar mengizinkan pemilu diadakan di Yerusalem dan mengizinkan warga Palestina untuk berpartisipasi dengan memberikan suara mereka.
Hal itu diungkapkan Shtayyeh saat pertemuan yang diadakan pada Ahad (2/5) dengan perwakilan Uni Eropa (UE) untuk Palestina, Sven Kühn von Burgsdorff, di kantor perdana menteri di Ramallah, demikian WAFA melaporkannya.
“Pemilu ini hanya ditunda, dan tidak dibatalkan,” katanya.
Shtayyeh juga memuji posisi UE dalam mendukung penyelenggaraan pemilu di semua wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur, dan promosi UE akan nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan demokratisasi, serta mendukung hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dalam pertemuan itu, mereka juga membahas upaya yang dilakukan untuk membangun pabrik desalinasi di Jalur Gaza dengan nilai 600 juta dolar.
Uni Eropa akan berkontribusi 150 juta euro, dan proyek pipa gas yang didanai Eropa-Qatar yang bertujuan untuk mengurangi krisis listrik di Gaza.
Sebelumnya, menurut keputusan presiden pada Januari oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, warga Palestina dijadwalkan akan memberikan suara dalam pemilihan legislatif pada 22 Mei, pemilihan presiden pada 31 Juli, dan pemilihan Dewan Nasional pada 31 Agustus, namun pemilu tersebut ditunda. (T/R6/R1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)