Ankara, 10 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 (MINA) – Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menuding kelompok YPG Kurdi Suriah dibelakang ledakan di ibu kota Ankara yang menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai 61 lainnya.
Dalam pidatonya pada Kamis di ibu kota, Davutoglu menyalahkan serangan bunuh diri itu pada kelompok Suriah yang memiliki hubungan dengan kelompok PKK Kurdi Turki.
Dinyatakan pula telah ditangkap sembilan orang yang terkait dengan serangan itu setelah pengeboman. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Perdana menteri Turki mendesak Amerika Serikat dan sekutu lainnya untuk mengakhiri kerjasama dengan YPG di Suriah dan memasukkan kelompok itu ke daftar “kelompok teroris”.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Kami tidak bisa terus menerima standar-standar ganda, kami berharap ada sikap yang seragam terhadap mereka (YPG),” kata Davutoglu.
Ia menyerukan semua negara untuk mengambil sikap yang jelas terhadap organisasi-organisasi teroris.
Berbicara sesaat setelah Davutoglu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, negaranya akan mengungkapkan bukti yang membuktikan keterlibatan YPG dalam serangan itu.
Sementara di dalam sebuah pernyataan Kamis, YPG Suriah membantah anggotanya melakukan serangan. (T/P001/R02)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)