Yerusalem, 11 Jumadil Awwal 1438/9 Februari 2017 (MINA) – Polisi Israel bentrok dengan ratusan Yahudi Ultra-Ortodoks yang memprotes wajib militer.
Juru bicara polisi mengatakan pada hari Rabu (8/2) bahwa mereka menangkap hampir 50 orang dalam semalam.
“Ada 48 atau 49 ditangkap di seluruh negeri,” kata Micky Rosenfeld, demikian naharnet.com. yang dikutip MINA.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Polisi mengatakan, setidaknya tiga petugas terluka oleh batu lemparan pengunjuk rasa dan foto polisi menunjukkan gambar seorang petugas mengalami pendarahan di wajah. Sementara polisi lain dibawa ke rumah sakit.
Polisi mengatakan, ini adalah insiden terbesar di lingkungan ultra-Ortodoks Mea Shearim di Yerusalem. Demikian Nahar Net memberitakan.
Konfrontasi serupa terjadi pula di kota Beit Shemesh, barat Yerusalem, di Bnei Brak yang berdekatan dengan Tel Aviv, dan di kota selatan Asdod.
Protes itu dipicu oleh penangkapan terhadap seorang pemuda Yahudi ultra-Ortodoks yang menolak untuk melaporkan kepada tentara di pos tentang kewajiban mengabdi tiga tahunnya di militer.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Banyak ultra-Ortodoks yang menentang wajib militer bagi laki-laki muda, karena mereka percaya itu mempengaruhi praktik dan belajar agama mereka. (T/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia