Al-Quds, MINA – Polisi Israel pada hari Selasa (16/1) mencegah para karyawan Departemen Wakaf Islam yang dikelola Yordania untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan rutin di kompleks Masjid Al-Aqsha di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem).
Koordinator Media Dewan Wakaf Islam Firas Dibas mengatakan, seorang perwira polisi Israel memaksa masuk ke kantor konstruksi Dewan Wakaf Islam di Al-Aqsha dan memberi tahu para staf bahwa semua pekerjaan pemeliharaan di kompleks suci itu dilarang sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Petugas polisi tersebut juga menginformasikan kepada mereka bahwa Wakil Direktur Konstruksi Dewan Wakaf Taha Awidah akan ditangkap jika karyawan melakukan pekerjaan pemeliharaan di lokasi tersebut.
Polisi tidak memberikan alasan atas perintah itu. Demikian Kantor Berita Palestina WAFA melaporkannya yang dikutip Kantor Berita MINA
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Sebelumnya pemukim ekstrimis Yahudi Israel menyerbu pada Senin pagi (15/1) di halaman Masjid Al-Aqsha dengan kawalan pasukan tentara dan polisi pendudukan Israel.
Pemukim menyerbu halaman dengan cara provokatif disertai dengan rabbi yang memberi mereka penjelasan tentang klaim bait suci tersebut.
Otoritas Israel telah berulang kali meningkatkan ketegangan di kompleks Masjid Al-Aqsha dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dengan melarang pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan dan mengizinkan pemukim ekstrimis Yahudi untuk mengunjungi lokasi tersebut, sehingga memicu bentrokan antara jamaah Muslim dan pasukan Israel. (T/R01/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya