Yerusalem, 23 Muharram 1436/16 November 2014 (MINA) – Pemimpin oposisi dan ketua Partai Buruh Israel, Isaac Herzog, menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait kerusuhan di desa-desa dan kota Arab di Israel.
“Mereka yang menuangkan minyak di atas api tidak perlu heran oleh panasnya api,” kata Herzog Sabtu (15/11) yang dikutip Radio Israel, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Bentrokan meletus antara penduduk Arab dari Kafr Kanna, sebuah kota berpenduduk mayoritas etnis Arab di Israel utara, dengan polisi Israel awal bulan ini, tak lama setelah polisi Israel menembak dan membunuh Khair al-Din Hemdan (22).
Sebuah serangan umum diumumkan di semua kota Arab di Israel setelah aksi protes terhadap pembunuhan Hemdan itu.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Herzog menyindir ancaman Netanyahu bahwa orang Arab yang terlibat dalam kekerasan akan dipaksa tinggal di daerah Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
“Arah ini bisa menimbulkan krisis nasional,” kata Herzog dalam komentarnya.
Ketegangan meninggi di wilayah itu sejak pemerintah Israel menyegel akses ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, setelah penembakan seorang rabi Yahudi ekstrimis.
Kerusuhan terjadi lebih lanjut setelah pasukan Israel menewaskan seorang pemuda Palestina yang diduga menembak rabi dalam serangan pekan lalu di rumahnya di Yerusalem Timur. (T/P001/P2)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza