Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ponpes Al-Fatah Cileungsi Gelar Nobar Film G30S/PKI

Hasanatun Aliyah - Jumat, 29 September 2017 - 05:01 WIB

Jumat, 29 September 2017 - 05:01 WIB

383 Views

Santri Ponpes nonton bareng film G30S/PKI. (Foto: MINA)

Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Cileungsi pada Kamis malam (28/9) nonton bareng (nobar) film “G30S/PKI”. (Foto: MINA/Aliya)

Cileungsi, MINA – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Cileungsi pada Kamis malam (28/9) menggelar acara nonton bareng (nobar) film “Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI”.

Ketua koordinator acara nobar, Lukman Hakim mengatakan, acara ini digelar berdasarkan imbauan Ketua Majelis Tarbiyah Pusat Ponpes Al-Fatah, Ahmad Zubaidi dan sesuai dengan amanat Imamul Muslimin Yakhsyallah Mansyur.

Di samping itu juga sesuai dengan perintah Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Gatot Nurmantyo kepada jajarannya.

“Kami menjalankan amanat Imamul Muslimin, makanya kami lanjutkan minta izin kepada Koramil (Komando Rayon Militer) dan Kapolsek (Kepolisian Sektor) Cileungsi untuk mengadakan nobar film G30S/PKI. Lalu kami diberi izin dan sekaligus dikirimkan personil untuk keamanan,” katanya kepada Mi’raj News Agency (MINA), di kompleks Ponpes Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres

Nobar diikuti ratusan orang terdiri dari santri, pengajar, dan warga sekitar. Menurutnya, tempat nobar dibagi menjadi dua, untuk putra di depan Masjid At-Taqwa dan yang putri di dekat asramanya.

“Untuk tempat kami sengaja bagi dua, karena penonton tidak hanya santri melainkan juga untuk umum, khawatir terlalu banyak perserta, makanya kami pisah agar kondusif dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Acara yang berlangsung dari jam 20.00 WIB, sebelum pemutaran film, ustadz  Ali Farkhan Tsani dai Ponpes Al-Fatah memberikan pengantar tentang flm pengkhianatan Partai Komunis Indonedia (PKI) kepada peserta bahwa dahulu ada peristiwa  kelam dan perbuatan buruk tidak boleh dicontoh.

Ali Farkhan yang juga Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA mengatakan. pemutaran film ini untuk mengingat sejarah kelam pengkhianatan PKI yang membunuh para jenderal, alim ulama dan rakyat, tidak sesuai ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. (L/R10/P1)

Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad

Rekomendasi untuk Anda