Al-Muhajirun, Lampung, MINA – Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Lampung mengadakan Kajian Kitab Ta’limul Muta’alim, selama dua hari mulai Kamis (26/12).
Pemateri utama kajian adalah Imaamul Muslimin, KH. Yakhsyallah Mansur yang juga Pembina Utama Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah seluruh Indonesia.
Pembina Al-Fatah Lampung, Abdullah Mutholib dalam sambutan saat membuka acara, Kamis, (26/12) menekankan tugas guru merupakan tugas mulia.
“Guru sebagai pengajar, sebagai pengawas, sebagai motivator santri tetap semangat. Tugas asatidz luar biasa, tapi yakin guru amat sangat dimuliakan Allah,” katanya.
Baca Juga: Rumah Zakat akan Tambah Distribusi Bantuan ke Jalur Gaza
Abdullah berharap ilmu yang didapat dalam kajian ini disampaikan kepada santri, sehingga visi misi mencetak generasi Qura’ni betul-betul terwujud atas pertolongan Allah,” katanya.
Sementara pemateri, Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menekankan kepada guru untuk tidak pernah berhenti belajar.
“Kepada guru yang telah berhenti belajar, harus berhenti mengajar,” katanya mengutip kalimat salah satu pakar pendidikan.
Selain itu lanjutnya, Imaam Syafii pernah berkata, orang bodoh adalah yang merasa sudah pintar.
Baca Juga: Koarmada RI Baksos Kesehatan di Ponpes Al-Fatah Cileungsi
“Karena ilmu itu terus berkembang, bahaya kalau kita tidak belajar,” tegasnya.
Yakhsyallah juga memaparkan buku Ta’lim Muta’allum ini termasuk buku yang menjadi perhatian ilmuan.
“Orang barat mengkaji dan komentar terhadap buku ini. Kita sebagai muslim kalau tidak mengkaji ya kebangetan,” ujarnya.
“Kitab ini tidak hanya dikaji di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Meski tipis, mutunya demikian hebat,” ujarnya. (L/B01/P1).
Baca Juga: Gencatan Senjata Tercapai di Gaza, ARI BP Potong Nasi Tumpeng
Mi’raj News Agency (MINA).