Jakarta, MINA – Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Pesantren Darul Ulum di Cirebon, Jawa Barat, dan Nahdlatul Ulama (NU) Kendal, Jawa Tengah, menerima bantuan hibah Grassroots dari pemerintah Jepang.
Proyek milik kedua organisasi kemasyarakatan Islam tersebut termasuk dari 7 proyek yang berhasil melewati tahap seleksi dari sejumlah proyek yang diajukan ke Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
Pihak YPI Ponpes Darul Ulum menerima bantuan hibah senilai Rp1,1 miliar, sementara NU Kendal senilai Rp 530 juta.
Bantuan hibah Grassroots itu akan mereka pergunakan untuk keperluan sarana pendidikan seperti membangun gedung baru dan merenovasi ruang kelas.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Memiliki asrama baru adalah harapan yang sudah lama kami idam-idamkan, apa lagi kondisi asrama saat ini sudah sangat mengkhawatirkan,” ujar Suparno, perwakilan dari YPI Ponpes Darul Ulum Cirebon, dalam acara penandatanganan kontrak bantuan hibah Grassroots bertempat di Auditorium Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Rabu (21/3).
Padahal, kata dia, keberadaan Ponpes Darul Ulum sangat diharapkan menjadi pusat kegiatan belajar-mengajar serta mendidik dan menyantuni anak yatim dan duafa.
“Serta memberikan bekal keterampilan yang akan mendukung masa depan anak santri untuk menjadi generasi bangsa yang beriman, berpendidikan, mandiri, dan sejahtera,” katanya.
Ketua NU Kendal, M. Danial Royyan, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Jepang atas bantuan dan kerja sama yang diberikan kepada sekolah-sekolah di lingkungan NU di Kendal.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Semoga kerja sama yang baik ini tidak berhenti sampai di sini namun bisa berlanjut dalam skala yang lebih luas,” kata Danial.
NU, lanjut dia, menjalankan program-program yang memprioritaskan pada tiga hal yaitu pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Pada periode 2013-2023 NU di Kendal akan mendirikan perguruan tinggi dan rumah sakit.
“Oleh karena itu, kerja sama dan bantuan dari kedutaan Jepang kepada NU di Kendal bisa merembet ke bidang kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Dubes Masafumi Ishii, berharap proyek-proyek yang dijalankan oleh ketujuh lembaga penerima bantuan hibah Grassroots bisa mencapai hasil yang diharapkan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Saya akan sangat bahagia dan berterima kasih bila Bapak-Ibu sekalian dapat menjalankan proyek masing-masing secara maksimal,” kata Ishii.
Proyek-proyek yang disetujui mencakup bidang pendidikan, perikanan, pengembangan daerah, dan layanan kesejahteraan atau sosial.
Ketujuh LSM pelaksana proyek tersebut adalah Pondok Pesantren Darul Ulum Cirebon, Nahdlatul Ulama Kendal, Institusi Penelitian dan Pengembangan Masyarakat, Wajo Sulawesi Selatan (Rp776 juta), Yayasan Pendidikan Tunas Harapan Kupang (Rp998 juta).
Tiga LSM lainnya adalah Yayasan Alam Sehat Lestari di Kayong Utara, Kalimatan Barat senilai Rp996 juta, Karya Muda Belitung (Rp717 juta), dan Wahana Visi Indonesia, Pulau Biak, Papua (Rp1,1 miliar).
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Bantuan hibah Grassroots untuk keamanan manusia merupakan suatu skema untuk membantu masyarakat Indonesia secara langsung dengan memanfaatkan pengetahuan dari organisasi seperti LSM yang melakukan kegiatan bersifat kemasyarakatan. (L/R11/RI-1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu