Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ponpes Shuffah Hizbullah Samarinda Gelar Shalat Gerhana Bulan

siti aisyah - Sabtu, 20 November 2021 - 00:06 WIB

Sabtu, 20 November 2021 - 00:06 WIB

11 Views ㅤ

Samarinda, MINA – Pondok Pesantren (Ponpes) Shuffah Hizbullah Samarinda, Kalimantan Timur,  menggelar pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan atau sholat khusuf setelah sholat Maghrib pada Jum’at (19/11).

Sholat khusuf dipimpin oleh Ustaz Makmun Muhammad Shaleh selaku Pembina Pondok Pesantren, dan diikuti para santri serta warga sekitar.

Sebelum dilaksanakan shalat gerhana dilakukan pemberian informasi terkait panduan shalat gerhana kepada para jamaah. Shalat gerhana atau shalat khusuf ini dikerjakan sebanyak dua rakaat, dengan dua kali ruku’ dan sujud serta satu salam.

Setelah pelaksanaan shalat khusuf, dilanjutkan dengan khutbah yang disampaikan oleh ustaz Makmun terkait peristiwa terjadinya gerhana bulan.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Ustaz Makmun mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan suatu bentuk dari bukti kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan sikap umat muslim dalam peristiwa tersebut.

“Semoga keihklasan kita dapat keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Allah angkat ujian yang berat terutama bangsa kita yang dilanda pandemi mudahan mudahan diangkat oleh Allah,” ujarnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, hari ini Jumat (19/11) masyarakat di seluruh Indonesia bisa menyaksikan fenomena gerhana bulan sebagian, penampakan gerhana yang jelas hanya bisa disaksikan oleh warga di wilayah tengah dan timur Indonesia.

Gerhana berlangsung selama 3 jam 28 menit, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebut bahwa gerhana Bulan sebagian ini menjadi salah satu yang paling lama.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Gerhana Bulan sebagian atau parsial terjadi ketika Bumi tidak sepenuhnya menghalangi sinar Matahari ke Bulan. (L/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia