Pramuka Bantu Korban Kebakaran Taman Kota, Jakarta

Satgas Peduli dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jakarta Barat. (Foto: Huma)

Jakarta, MINA – Sejak hari pertama pasca kebakaran yang melanda daerah sekitar Taman Kota, Jakarta Barat pada Kamis (29/3) malam, Satuan Tugas (Satgas) Pramuka Peduli dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jakarta Barat telah ikut ambil bagian.

Dengan melakukan koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pramuka Peduli ikut melakukan assessment dan membantu pengamanan untuk sterilisasi lokasi dari kerumunan warga.

“Di hari pertama teman-teman Pramuka Peduli dari Kwarcab Jakarta Barat sudah langsung turun ke lokasi bencana. Langkah yang pertama kita lakukan adalah sterilisasi lokasi dari kerumunan warga agar tidak menambah banyak korban,” kata Ahmad Yusuf Kurniawan, Ketua Dewan Kerja Cabang (DKC) Kwarcab Jakarta Barat, Ahad (1/4).

Di hari selanjutnya, tambah Ahmad, Pramuka Peduli dari Kwarcab Jakarta Barat mendirikan posko bantuan di sekitar lokasi kebakaran. Posko tersebut digunakan untuk koordinasi dan mempermudah kerja Pramuka Peduli, sekaligus menampung segala jenis bantuan untuk para korban dari berbagai Gugus Depan yang ada di wilayah Jakarta.

“Kegiatan Pramuka Peduli di sini juga ikut mendistribusikan bantuan kepada para korban. Di antaranya beras dan air mineral. Juga sembako seperti teh, kopi, gula, pakaian layak pakai, pakaian sekolah, pakaian balita, alat tulis sekolah, mie instan, selimut, dan pempers,” jelasnya.

Kegiatan Pramuka Peduli dalam setiap penanganan bencana memang selalu disertai pendistribusian bantuan. Banyak hal yang dikerjakan Pramuka dalam penanganan bencana. Selain mendistribusikan bantuan, Pramuka juga ikut membantu warga membersihkan sampah dan puing-puing kebakaran.

Pramuka Peduli juga aktif berperan mengembalikan mental dan kepercayaan diri warga dalam menjalani hidup pasca bencana, yakni dengan kegiatan Trauma Healing, terutama untuk anak-anak dan orang tua lanjut usia. Pramuka menghibur mereka dengan berbagai permainan yang mengasikkan.

Kegiatan aksi Pramuka Peduli ini terus dilakukan sampai masa tanggap darurat dinyatakan selesai oleh BNPB. Ahmad mengatakan, pihaknya sangat terbuka untuk menerima bantuan dari masyarakat luar bila ingin membantu para korban. Sebab sampai saat ini banyak warga yang masih tinggal di penampungan atau tenda pengungsi.

 

Diketahui, akibat kebakaran itu, 501 KK dan 2.504 warga kehilangan tempat tinggal. Bahkan dua orang dikabarkan meninggal, dan satu petugas pemadam kebakaran mengalami luka parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Kerugian pun mencapai miliaran rupiah. (R/R09/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)