Paris, 11 Rabiul Akhir 1437/21 Januari 2016 (MINA) – Angka yang dikutip Kementerian Dalam Negeri Prancis menunjukkan terjadinya peningkatan tajam kejahatan kebencian di negara ini.
Tindakan anti-Muslim yang tercatat mencapai lebih dari dua kali lipat selama 2015, serangan anti-Semit tetap pada angka yang tinggi dan serangan terhadap situs Kristiani naik seperlima, menteri dalam negeri negara itu menyatakan, Rabu.
Dalam wawancara dengan harian Perancis, La Croix, Bernard Cazeneuve mengatakan untuk setahun penuh 2015 “tindakan anti-Semit menurun lima persen antara 2014 dan 2015”. Namun, mereka tetap “pada tingkat tinggi, dengan 806 tindakan yang tercatat”, demikian laporan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), mengutip Anadolu Agency..
Menteri mengatakan insiden terhadap Muslim meningkat 223 persen – dengan jumlah mendekati angka 400 tindakan yang terekam – dan “terhadap umat Katolik meningkat sebesar 20 persen”.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Serangan anti-Muslim, dengan 178 serangan tercatat untuk Januari 2015 saja. Serangan-serangan ini terjadi setelah serangan bersenjata terhadap majalah satir Prancis, Charlie Hebdo dan toko halal di Paris, jelas Cazeneuve.
Namun demikian, Abdallah Zekri, Presiden Asosiasi Anti Islamofobia (CCIF) Prancis, mengatakan organisasinya telah mencatat 704 tindakan anti-Muslim pada 2014, dibandingkan dengan 905 di 2015.
Dijelaskannya, perbedaan statistik terjadi karena kementerian dalam negeri hanya menghitung keluhan yang tercatat secara resmi.
Zekri mengatakan ini adalah tingkat tertinggi dari serangan sejak CCIF didirikan pada 2011.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Islamophobia harus diperangi dan dihukum, tidak hanya oleh umat Islam sendiri, tetapi juga oleh masyarakat Prancis secara keseluruhan,” tambahnya. (T/R07/R01 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan