Jakarta, 25 Rabi’ul Awwal 1436/16 Januari 2015 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, Jumat (16/1), mengumumkan penurunan harga premium menjadi Rp6.600 per liter, solar menjadi Rp6.400 per liter, elpiji 12 kg menjadi Rp129.000 per tabung, dan semen yang diproduksi BMUN turun Rp3.000 per zak.
Harga ini berlaku mulai mulai Ahad (19/1) pukul 00.00 WIB, ANTARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebelumnya, rencana menurunkan harga bahan bakar jenis premium disampaikan Presiden Jokowi di Indonesia Outlook 2015 dengan tema ‘Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri & Berkepribadian’, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis.
“Harga minyak turun sehingga kemarin dari Rp 8.500 turun menjadi Rp 7.600. Sebentar lagi juga akan kita umumkan, akan turun lagi, kurang lebih, hitungan kita, mungkin bisa turun Rp 6.400-6.500/liter,” kata Jokowi.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Jokowi mengakui, penurunan harga ini konsekuensi dari turunnya harga minyak dunia.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga bercerita soal keputusannya sempat menaikkan harga BBM premium dan solar pada 18 November 2014 lalu sebesar Rp 2.000/liter. Ia mengaku tak takut popularitasnya turun pada waktu itu.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, Rabu, pemerintah mengubah waktu evaluasi penetapan harga BBM dari sebelumnya satu bulan menjadi dua pekan sekali.
Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang, sejak 25 Desember 2014, harga minyak sekitar 50 dollar AS per barel dan produk BBM di Singapura sesuai patokan Platt’s (MOPS) sekitar 60 dollar per barel.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Setiap penurunan MOPS sebesar satu dollar per barel, harga BBM bisa turun Rp 50. Tapi, tergantung pergerakan kursnya,” katanya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon