Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Ahad, (10/3), mengangkat Mohammad Shtayeh, anggota Komite Sentral Fatah sebagai Perdana Menteri baru.
Shtayeh menggantikan Rami Hamdallah yang mengundurkan diri pada 29 Januari lalu. WAFA melaporkan.
Juru bicara kepresidenan Nabil Abu Rudeineh mengatakan, Abbas menerima Shtayeh di kantornya dan memintanya untuk membentuk pemerintah ke-18.
Dalam surat penunjukan kepada Shtayeh, Presiden Abbas mengatakan, misi pemerintah baru akan mempercepat penyatuan kembali Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Shtayeh juga diminta untuk mengadakan pemilihan legislatif di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza untuk memperkuat demokrasi.
Abbas juga meminta untuk terus mendukung finansial keluarga para tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel dan mereka yang dibunuh oleh tentara Israel.
“Pemerintah akan terus memperkuat ketabahan rakyat Palestina di tanah mereka dalam menghadapi pemukiman Israel, mempertahankan Yerusalem dan tempat-tempat suci umat Muslim dan Kristen, serta untuk membangun ekonomi nasional yang kuat,” pesan Abbas.
Shtayeh lahir di desa Tel, dekat Nablus, pada tahun 1958. Ia mendapatkan gelar sarjana di Universitas Birzeit dan gelar doktor di bidang ekonomi dari Universitas Sussex di Inggris.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Dia juga menjabat sebagai direktur Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan dan Rekonstruksi (PECDAR) dan sebagai menteri perumahan dan konstruksi.
Dia terpilih menjadi Komite Sentral Fatah pada 2009 dan pada 2016.
Shtayeh memiliki waktu tiga pekan untuk membentuk pemerintahan baru, yang dapat diperpanjang dua pekan lagi jika perlu.(T/RS2/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza