Setelah Pengeboman Rumah Sakit, Abbas Tarik Diri dari Pertemuan dengan Biden

Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud memutuskan untuk kembali ke Ramallah dan tidak berpartisipasi dalam pertemuan puncak kuadripartit yang dijadwalkan akan diadakan di ibu kota Yordania, Amman, pada hari Rabu (18/10), bersama Presiden AS Joe . Laporan Al-Sharq dari kantor Presiden Palestina.

Menteri Hussein Al-Sheikh menyatakan di situs X, “Presiden Mahmoud Abbas memutuskan untuk kembali ke tanah airnya malam ini dan menyerukan pertemuan kepemimpinan darurat malam ini.”

“Pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Nasional Arab Al-Ahly di Gaza tidak dapat ditanggung oleh akal manusia atau moral bangsa, dan itu sebagai genosida,” ujarnya.

Abbas dijadwalkan berpartisipasi dalam pertemuan puncak empat pihak di Amman, yang dihadiri Presiden AS Joe Biden, Raja Abdullah II dari Yordania, dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi untuk membahas situasi di Jalur Gaza.

Kantor Kepresidenan Palestina mengeluarkan pernyataan, yang mengutuk penargetan Rumah Sakit sebagai sebuah kejahatan genosida dan bencana kemanusiaan.

Juru bicara resmi kepresidenan, Nabil Abu Rudeina, mengutuk keras kejahatan keji yang dilakukan oleh pendudukan Israel dengan mengebom Rumah Sakit Nasional Arab Al-Ahly, di Kota Gaza, yang menyebabkan kematian dan cederanya ratusan warga Palestina.

Abu Rudeina mengatakan, jatuhnya sejumlah besar korban sipil tak berdosa di rumah sakit yang seharusnya memiliki perlindungan, menegaskan bahwa pemerintah Israel tidak menghormati standar internasional dan hukum yang diakui.

Abu Rudeina menekankan, kejahatan ini merupakan tambahan dari serangkaian kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina sejak awal agresi baru-baru ini. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.