Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah meminta Kepala Komisi Urusan Tahanan Otoritas Palestina, Qadri Abu Bakr, untuk memulai tur internasional selama dua pekan, bertujuan menginternasionalkan masalah tujuh tahanan administratif Palestina yang mogok makan di penjara-penjara Israel, salah satunya, Kayed Fasfous yang telah berpuasa selama 108 hari hari ini dan menuntut kebebasan mereka.
Hasan Abed Rabbo, Juru Bicara Komisi, mengatakan pada Sabtu (30/10), Abu Bakr kemarin menuju ke Kairo untuk bertemu Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, legislator, perwakilan organisasi hak asasi manusia dan serikat pekerja, pengacara dan jurnalis untuk memberikan pengarahan singkat tentang situasi mereka yang mogok makan.
Abu Bakar juga diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Prancis dan Belgia untuk mengadakan pertemuan dengan para pejabat di sana, untuk mengangkat masalah para tahanan yang mogok makan dan menyelesaikan penderitaan mereka.
Pada Jumat (29/10), pengadilan Israel mengembalikan penahanan administratif, tanpa tuduhan atau pengadilan, terhadap Fasfous, meskipun kesehatannya memburuk karena fakta bahwa ia telah melakukan mogok makan selama 108 hari.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Pada 14 Oktober, Pengadilan Tinggi Israel mengeluarkan putusan yang membekukan penahanan administratif Fasfous, yang dirawat di Pusat Medis Barzilai Israel karena kondisi kesehatannya yang kritis.
Namun, karena keputusannya adalah untuk membekukan dan tidak mengakhiri penahanan administratifnya, dia melanjutkan mogoknya.
Tahanan mogok makan lainnya adalah Meqdad Qawasmeh yang telah mogok makan selama 101 hari, Alaa Aaraj (84 hari), Hisham Abu Hawwash (75 hari), Shadi Abu Akr (67 hari), dan Ayyad Hureimi (38 hari). (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)