Dortmund, Jerman, 28 Jumadil Akhir 1438/ 27 Maret 2017 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menerima penghargaan berupa “Harapan Perdamaian Israel-Palestina” dari Negara Jerman dalam sebuah upacara di Dortmund, Jerman, Sabtu (26/3).
Hadiah tersebut menjadi sinyal yang jelas dalam ikhtiar Jerman menuju proses perdamaian dengan solusi dua negara yang stagnan. Ma’an News melaporkan yang dikutip MINA, Senin.
Dalam pidato pada upacara itu, Abbas mengatakan, Otoritas Palestina (PA) yang ia pimpin telah mendirikan komite untuk mempertahankan dan mendukung toleransi dan koeksistensi antara Palestina-Israel, dengan tujuan mencapai solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota Palestina.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Ia juga menambahkan, perjuangan Palestina melawan Israel tidak anti-Semit, “melainkan melawan pendudukan yang mengontrol orang dan tanah kami,” sembari mengulang rasa hormatnya terhadap Yudaisme.
“PA berdiri melawan “terorisme, kekerasan, dan ekstremisme di wilayah kami dan di dunia, terlepas dari sumber atau jenis nya,” kata Abbas.
Sementara itu Hamas, partai yang setelah memenangkan pemilu, berkuasa de facto di Jalur Gaza yang diblokade Israel, mencela laporan dari Jerman mengenai solusi dua negara, yang dikatakan Abbas.
“Sikap Presiden PA dalam menyelesaikan konflik hanya mengklaim Israel-Palestina untuk 22 persen dari wilayah Palestina untuk pembentukan negara Palestina,” demikian Juru bicara Hamas Fawzi Barhum.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Ia mengatakan, solusi dua negara “sangat berbahaya” dan merupakan “kejahatan nasional yang meniadakan hak rakyat Palestina di tanah air mereka sendiri dan memperkuat pendudukan Israel.”
Sementara pemberian penghargaan kepaa Abbas dikatakan diberikan kepada individu karena adanya “keterusterangan, keterbukaan, kemanusiaan dan toleransi.”
Presiden terpilih dari PA pada tahun 2005, Abbas tanpa batas waktu diperpanjang mandatnya pada tahun 2009.
Dalam 12 tahun pemerintahan Abbas, PA telah menerima kritikan atas korupsi dan ketidakmampuan untuk maju menuju solusi yang adil bagi warga Palestina.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Koordinasi keamanan PA dengan Israel – yang telah dikecam oleh kritikus sebagai “pintu putar kebijakan” menyalurkan pejoang-pejoang Palestina dari penjara-penjara PA ke penjara-penjara Israel -. Ikhwal ini telah menjadi target kritik terhadap Pemerintah Abbas, karena telah memicu bentrokan kekerasan, dalam beberapa pekan terakhir. (T/R12/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza